“Tn. Potter, kamu tidak boleh membuat-buat hal untuk kamu khawatirkanтФА”
“Apakah kamu benar-benar akan berkata seperti itu padaku? Bayangkan bagaimana reaksiku nanti, waktu aku tahu kalau ternyata memang ada hal yang harus kukhawatirkan.”
Senyum standarnya runtuh.
Pundak Harry merosot. “Aku punya segenap dunia sihir untuk dianalisa. Aku tak punya waktu untuk ini.”
Lalu keduanya diam, saat seorang pria dalam jubah oranye muncul di jalan dan dengan perlahan melewati mereka; mata Profesor McGonagall mengawasinya, tak kentara. Mulut Harry bergerak sewaktu dia menggigit keras bibirnya, dan mereka yang mengamati dengan seksama pasti memperhatikan munculnya setitik kecil darah.
Ketika pria berjubah oranye sudah melewati mereka jauh, Harry berkata lagi, dalam gumam rendah. “Apakah kamu akan memberitahuku yang sebenarnya sekarang, Profesor McGonagall? Dan jangan coba untuk mengabaikannya, aku tidak bodoh.”
“Kamu baru sebelas tahun, Tn. Potter!” dia berkata dalam bisikan tajam.
“Dan karenanya tak pantas dianggap sebagai manusia. Maaf тАж untuk sesaat tadi, aku lupa.”
“Hal ini adalah hal penting dan mengerikan! Ini semua adalah rahasia, Tn. Potter! Ini adalah suatu malapetaka bahwa kamu, masih semuda ini, untuk bahkan tahu sebanyak ini! Kamu tidak boleh memberitahu siapapun, kamu mengerti? Siapapun itu!”
Seperti yang biasa terjadi pada Harry ketika dia cukup marah, darahnya menjadi dingin bukannya panas, dan kejelasan gelap mengerikan turun menutupi pikirannya, memetakan taktik-taktik yang bisa dilakukan dan menilai konsekuensi mereka dengan realisme besi.
Menekankan bahwa kamu memiliki hak untuk tahu: Gagal. Anak umur sebelas tahun tak punya hak untuk tahu apapun, di mata McGonagall.
Berkata bahwa kamu tak akan mau berteman lagi: Gagal. Dia tidak menilai cukup tinggi persahabatan kalian.
Menekankan bahwa kamu akan berada dalam bahaya kalau kamu tidak tahu: Gagal. Rencana sudah dibuat berdasarkan ketidaktahuanmu. Dan kerepotan khusus dari berpikir ulang akan terlihat jauh lebih tak menyenangkan daripada prospek sepele yang tak pasti dari kamu akan berada dalam bahaya.
Keadilan dan akal sehat keduanya akan gagal. Antara kamu harus menemukan sesuatu yang kamu miliki dan dia inginkan, atau menemukan sesuatu yang kamu tahu dia takuti тАж .
Ah.
“Kalau begitu, Profesor,” kata Harry dalam nada rendah dan dingin, “Sepertinya aku memiliki sesuatu yang kamu inginkan. Kamu bisa, kalau kamu mau, memberitahuku yang sebenarnya, kebenaran seluruhnya, dan sebagai gantinya akan kujaga rahasiamu. Atau kamu bisa mencoba untuk tetap membuatku tak tahu dan mencoba menjadikanku sebagai pionmu, yang kemudian akan membuatku tak berhutang apa-apa atasmu.”
McGonagall terhenti di jalan. Matanya membara dan suaranya turun jadi desisan tegas. “Berani benar kamu!”
“Berani benar kamu!” Harry berbisik balik padanya.
“Kamu mau memeras aku?”
Bibir Harry berpilin. “Aku sedang menawarimu suatu bantuan. Aku memberimu kesempatan untuk melindungi rahasia berhargamu. Kalau kamu menolak aku punya setiap motif alami untuk bertanya di tempat lain, bukan karena kamu, tetapi karena aku harus tahu! Jangan tenggelam dalam kemarahan tak bergunamu pada seorang bocah yang kamu anggap harus mematuhimu, dan kamu akan sadar bahwa orang dewasa manapun akan melakukan hal yang sama! Lihatlah dari sudut pandangku! Bagaimana perasaanmu kalau itu adalah KAMU?”
Harry memandang McGonagall, mengamatinya bernapas dengan berat. Terpikir olehnya kalau inilah saat untuk melonggarkan tekanan, biarkan mendidih dulu untuk sementara. “Kamu tidak harus memutuskannya sekarang,” kata Harry dalam nada yang terdengar lebih normal. “Aku paham kalau kamu membutuhkan waktu untuk memikirkan tawaranku тАж tapi aku memperingatkanmu tentang satu hal,” kata Harry, suaranya beranjak dingin. “Jangan mencoba mantra Obliviation itu padaku. Beberapa waktu lalu aku membuat suatu sinyal, dan aku sudah mengirim sinyal itu pada diriku sendiri. Kalau aku menemukan sinyal itu dan aku tak ingat pernah mengirimnya тАж .” Harry membiarkan suaranya memanjang.
Wajah McGonagall masih bekerja waktu ekspresinya berubah. “Aku тАж tidak berpikir untuk meng-Obliviate kamu, Tn. Potter тАж tapi dari mana kamu menciptakan sinyal macam itu kalau kamu tidak tahu tentangтФА”
“Aku memikirkannya waktu membaca buku fiksi ilmiah Muggle, dan berkata pada diriku, yah, untuk jaga-jaga тАж . dan tidak, aku tak akan memberitahumu apa sinyalnya, aku tidak bodoh.”
“Aku tak berencana untuk bertanya,” kata McGonagall. Dia terlihat seperti menyimpan untuk dirinya sendiri, dan seketika terlihat sangat tua, dan sangat lelah. “Ini adalah hari yang sangat melelahkan, Tn. Potter. Bisakah kita ambil kopermu, dan membawamu pulang? Aku percaya kamu tidak akan membicarakan tentang hal ini sampai aku memiliki waktu untuk berpikir. Tetap ingat bahwa hanya ada dua orang lain dalam dunia ini yang mengetahui tentang masalah ini, dan mereka adalah Kepala Sekolah Albus Dumbledore dan Profesor Severus Snape.”
Jadi. Informasi baru; itu adalah tanda damai. Harry mengangguk menerimanya, dan memutar kepalanya untuk memandang ke depan, dan mulai berjalan lagi, sewaktu darahnya mulai menghangat sekali lagi.
“Jadi sekarang aku harus mencari cara untuk membunuh Penyihir Kegelapan abadi,” kata Harry, dan mendesah dalam frustrasi. “Aku benar-benar berharap kalau kamu memberitahuku sebelum aku berbelanja.”
Toko koper jelas terlihat lebih mewah dibanding semua toko yang sudah Harry kunjungi; tirainya tebal dan berpola halus, lantai dan dindingnya adalah kayu yang diwarna dan dipelitur, dan koper-koper menempati tempat terhormat dalam panggung gading mengkilap. Si penjual mengenakan jubah yang sebegitu bagus sampai hanya sekitar satu level di bawah jubah Lucius Malfoy, dan berbicara dengan kesopanan licin dan halus pada Harry dan juga Profesor McGonagall.
Harry sudah menanyakan pertanyaannya, dan sudah tertarik pada koper dari kayu yang terlihat berat, tidak dipelitur tetapi hangat dan solid, dengan ukiran pola naga pelindung yang matanya bergerak memandang siapa