Dia merasa beku; dia harusnya tak sebegitu terkejut, dia seharusnya tak menemukan Harry sebegitu sukar untuk dihadapi, tapi setelah apa yang sudah dia alami тАж . Dia sudah meneliti si bocah muda di depannya tanda- tanda apa pun dari Dementasi, dan gagal menemukan apa pun. Tapi ada sesuatu tentang ketenangan yang menemaninya menanyakan suatu pertanyaan yang sebegitu berfirasat buruk sepertinya teramat sangat mengkhawatirkan. “Tn. Potter, aku tak mungkin membicarakan masalah semacam itu tanpa izin Kepala Sekolah!”
Bocah di kantornya menerima ini tanpa merubah ekspresi. “Aku lebih memilih untuk tak mengganggu sang Kepala Sekolah dengan masalah ini,” kata Harry Potter dengan tenang. “Aku bersikeras untuk tak mengganggunya, sebenarnya, dan kamu memang sudah berjanji bahwa percakapan kita akan tetap privat. Jadi biarkan aku menempatkannya seperti ini. Aku tahu bahwa ada, pada dasarnya, suatu ramalan. Aku tahu bahwa kamulah orang pertama yang awalnya mendengarnya dari Professor Trelawney. Aku tahu bahwa ramalan itu menyebutkan anak dari James dan Lily sebagai seseorang yang berbahaya bagi sang Pangeran Kegelapan. Dan aku tahu siapa aku, memang semua orang sekarang tahu siapa aku, sehingga kamu tidak membuka sesuatu yang baru atau yang berbahaya, jika kamu memberitahuku hanya ini: Apa kata-kata persisnya yang merujuk kepada aku, anak dari James dan Lily?”
Suara kosong Trelawney bergema di pikirannyaтАУ
DILAHIRKAN KEPADA MEREKA YANG TELAH TIGA KALI MENANTANGNYA,
DILAHIRKAN BERSAMAAN DENGAN MATINYA BULAN KETUJUH тАж .
“Harry,” kata Profesor McGonagall, “aku tak mungkin memberitahumu itu!” Membuatnya menggigil sampai ke tulang mengetahui bahwa Harry sudah tahu sebegitu banyak, dia tak bisa bayangkan bagaimana Harry bisa tahuтАУ
Si bocah melihat ke arahnya dengan mata aneh, penuh duka. “Apakah kamu tak bisa bersin tanpa izin dari sang Kepala Sekolah, Profesor McGonagall? Karena aku berjanji padamu bahwa aku memiliki alasan bagus untuk bertanya, dan alasan bagus untuk menjaga pertanyaan itu tetap privat.”
“Tolong jangan, Harry,” bisiknya.
“Baiklah,” kata Harry. “Satu pertanyaan sederhana. Tolong. Apakah keluarga Potter disebutkan dengan nama? Apakah ramalannya secara harfiah mengatakan ‘Potter’?”
Dia menatap ke arah Harry untuk sesaat. Dia tak bisa mengatakan kenapa atau dari mana dia mendapatkan suatu perasaan bahwa ini adalah suatu titik penting, bahwa dia tak bisa dengan begitu saja menolak permintaan itu, atau dengan begitu saja mengabulkannyaтАУ
“Tidak,” katanya pada akhirnya. “Tolong, Harry, jangan bertanya lagi.”
Si bocah tersenyum, sedikit sedih sepertinya, dan berkata, “Terima kasih, Minerva. Kau adalah seorang wanita baik dan tulus.”
Dan selagi mulutnya masih terbuka dalam keterkejutan murni, Harry Potter bangkit dan meninggalkan kantor; dan hanya kemudian baru dia sadar bahwa Harry sudah menganggap penolakannya sebagai suatu jawaban, dan jawaban sebenarnya lebih lagiтАУ
Harry menutup pintu di belakangnya.
Logikanya sudah menunjukkan dirinya sendiri dalam kejelasan aneh bagaikan berlian. Harry tak bisa mengatakannya jika hal itu mendatanginya selama nyanyian Fawkes, atau mungkin bahkan sebelumnya.
Lord Voldemort membunuh James Potter. Dia lebih memilih untuk membiarkan nyawa Lily Potter. Dia terus melanjutkan serangannya, oleh karena itu, dengan tujuan tunggal untuk membunuh anak bayi mereka.
Pangeran Kegelapan biasanya tidak takut dengan anak bayi.
Jadi ada suatu ramalan tentang Harry Potter yang berbahaya untuk Lord Voldemort, dan Lord Voldemort sudah mengetahui ramalan itu.
“Aku beri kesempatan langka ini untuk pergi. Tapi aku tak akan menyusahkan diriku untuk menundukkanmu, dan kematianmu di sini tidak akan menyelamatkan anakmu. Minggir, wanita bodoh, jika kau memiliki sedikit pun pikiran di dalam dirimu!”
Benarkah itu suatu kehendak sampingan, untuk memberinya kesempatan itu? Tapi kemudian Lord Voldemort tak akan mencoba membujuknya. Apakah ramalannya memperingatkan Lord Voldemort agar jangan membunuh Lily Potter? Kalau begitu Lord Voldemort akan membuat masalah untuk dirinya sendiri untuk menundukkan dia. Lord Voldemort sedikit lebih cenderung untuk tak membunuh Lily Potter. Kecenderungannya lebih kuat daripada suatu kehendak sampingan, tapi bukan sekuat suatu peringatan.
Jadi misal seseorang yang mana Lord Voldemort anggap sebagai sekutu lebih rendah atau pelayan, berguna tapi tidak sangat diperlukan, sudah memohon pada sang Pangeran Kegelapan untuk mengecualikan nyawa Lily. Lily, bukan James.
Orang ini sudah mengetahui bahwa Lord Voldemort akan menyerang rumah keluarga Potter. Sudah mengetahui baik ramalannya, dan fakta bahwa sang Pangeran Kegelapan mengetahuinya. Kalau tidak dia tak akan memohonkan nyawa Lily.
Menurut Profesor McGonagall, selain dirinya sendiri, dua orang lain yang mengetahui ramalan itu adalah Albus Dumbledore dan Severus Snape.
Severus Snape, yang dulu mencintai Lily sebelum dia menjadi Lily Potter, dan membenci James.
Severus, dengan begitu, sudah mengetahui ramalannya, dan memberitahukannya kepada Pangeran Kegelapan. Yang dia lakukan karena ramalannya tak menyebutkan keluarga Potter dengan nama. Itu adalah suatu teka-teki, dan Severus memecahkan teka-teki itu hanya saja terlambat.
Tapi jika Severus adalah yang pertama mendengar ramalan itu, dan berkeinginan untuk memberitahukannya kepada Pangeran Kegelapan, maka kenapa dia juga memberitahu Dumbledore atau Profesor McGonagall?
Dengan demikian Dumbledore atau Profesor McGonagall yang mendengarnya pertama kali.
Sang Kepala Sekolah Hogwarts tak memiliki alasan yang jelas untuk memberi tahu sang Profesor Transfigurasi tentang suatu ramalan yang sangat sensitif dan sangat penting itu. Tapi sang Profesor Transfigurasi memiliki tiap alasan untuk memberi tahu sang Kepala Sekolah.