Berita itu gagal menghasilkan reaksi yang diharapkan. Kebanyakan dari para gadis hanya memandang sesaat dan kemudian tetap ada di kursi mereka, atau para anak laki-laki yang hanya terus membaca di bangku mereka.

“Ya,” kata Pansy dengan masam, dari tempatnya duduk dengan kaki Gregory di pangkuannya, bersandar dan membaca satu buku yang sepertinya adalah buku mewarnai, “Millicent sudah memberi tahu kami.”

BagaimanaтАУ

“Kenapa bukan kamu yang menciumnya lebih dulu, Tracey?” kata Flora and Hestia Carrow dari kursi mereka sendiri. “Sekarang Potter akan menikahi seorang gadis darah lumpur! Kau bisa jadi cinta sejatinya dan masuk ke dalam Keluarga Terhormat kaya dan sebagainya jika kau yang pertama menciumnya!”

Wajah Tracey adalah suatu gambar pemahaman tertegun.

“Apa?” decit Daphne. “Cinta tidak bekerja seperti itu!”

“Tentu saja seperti itu,” ujar Millecent dari tempatnya berlatih suatu jenis Mantra sementara melihat ke luar jendela ke arah air-air berputar di Danau Hogwarts. “Ciuman pertama akan mendapatkan pangerannya.”

“Itu bukanlah ciuman pertama mereka!” teriak Daphne. “Hermione sudah merupakan cinta sejatinya! Itulah kenapa dia bisa membawanya kembali!” Kemudian Daphne menyadari apa yang baru saja dia katakan dan mengernyit dalam hati, tapi seperti perkataan yang berkata, kamu harus menyesuaikan lidahnya pada telinganya.

“Whoa, whoa, whoa, apa?” kata Gregory, mengayunkan kakinya dari pangkuan Pansy. “Apa ini? Nona Bulstrode tidak menceritakan bagian itu.”

Semua orang yang lain juga melihat ke arah Daphne, sekarang.

“Oh, Yeah,” kata Daphne, “Harry mendorongnya pergi dan meneriakkan, ‘Aku sudah bilang, tak boleh mencium!’ Kemudian Harry berteriak seolah-olah dia akan mati dan Fawkes mulai bernyanyi untuknyaтАУaku tak yakin yang mana yang terjadi lebih dulu, sebenarnyaтАУ”

“Itu tak terdengar seperti cinta sejati untukku,” kata si kembar Carrow. “Itu terdengar seperti orang yang salah mencium dia.”

“Itu harusnya aku,” bisik Tracey. Wajahnya masih tertegun. “Akulah yang seharusnya menjadi cinta sejatinya. Harry Potter adalah jenderalku. Aku harusnya, aku harusnya memerangi Granger untuknyaтАУ”

Daphne berbalik menghadap Tracey, marah. “Kau? Mengambil Harry dari Hermione?”

“Yeah!” kata Tracey. “Aku!”

“Kau gila,” Daphne menyatakan dengan keyakinan. “Bahkan jika kamu memang yang pertama kali menciumnya, kau tahu itu akan membuatmu jadi apa? Gadis kecil kasmaran menyedihkan yang mati di akhir Babak Dua.”

“Kau tarik lagi itu!” teriak Tracey.

Sementara itu, Gregory menyeberangi ruangan ke tempat Vincent yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya. “Tn. Crabbe,” Gregory berkata dalam suara rendah, “aku pikir Tn. Malfoy perlu mengetahui tentang ini.”

*

Kelanjutan, Hermione Granger:

Hermione menatap ke arah kertas yang tersegel lilin, di permukaannya yang tertulis hanya nomer 42.

Aku sudah mengetahui kenapa kita tak bisa melemparkan Mantra Patronus, Hermione, itu tak ada hubungannya dengan keadaan kita yang tak cukup bahagia. Tapi aku tak bisa memberitahumu. Aku bahkan tak bisa memberi tahu Kepala Sekolah. Itu bahkan perlu lebih rahasia dari pada Transfigurasi parsial, untuk sekarang, paling tidak. Tapi jika kamu suatu saat perlu bertarung dengan Dementor, rahasianya tertulis di sini, secara samar, supaya jika seseorang yang tak mengetahui kalau ini tentang Dementor dan Mantra Patronus, mereka tak akan mengetahui apa artinya тАж .

Dia memberi tahu Harry tentang melihatnya mati, orangtuanya mati, seluruh temannya mati, semua orang mati. Dia belum memberitahunya tentang kengerian yang dia rasakan atas mati sendirian, entah kenapa itu masih terlalu menyakitkan.

Harry memberitahunya bahwa Harry mengingat orangtuanya mati, dan Harry berpikir bahwa itu lucu.

Tak ada cahaya di tempat di mana Dementor membawamu, Hermione. Tak ada kehangatan. Tak ada kasih sayang. Itu adalah suatu tempat yang bahkan kamu tak akan memahami kebahagiaan. Ada rasa sakit, dan ketakutan, dan itu semua masih bisa menggerakkanmu. Kamu bisa membenci, dan merasa senang dalam menghancurkan apa yang kamu benci. Kamu bisa tertawa, ketika kamu melihat orang lain terluka. Tapi kamu tak akan pernah bisa bahagia, kamu bahkan tak bisa mengingat apa yang sudah tak ada lagi тАж . Aku pikir tak ada cara di mana aku akan bisa menjelaskan dari apa kamu sudah menyelamatkanku. Aku biasanya merasa malu untuk menempatkan siapapun dalam masalah, aku biasanya tak tahan ketika siapapun membuat suatu pengorbanan untukku, tapi kali ini aku akan katakan bahwa tak peduli apa harga yang harus kau bayar untuk menciumku, jangan pernah meragukan untuk satu detik pun bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Hermione belum menyadari betapa sedikit si Dementor tadi menyentuhnya, betapa kecil dan dangkal seluruh kegelapan yang mana Dementor tadi membawanya.

Dia sudah melihat semua orang mati, dan itu masih bisa melukai.

Hermione menyimpan kertas itu kembali ke kantongnya, seperti yang seharusnya dilakukan seorang gadis baik.

Dia benar-benar ingin membacanya, meski begitu.

Dia benar-benar ketakutan dengan Dementor.

*

Kelanjutan, Minerva McGonagall:

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ОБРАНЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату