“Kamu tahuтАУkamu tidak membiarkan dirimu memikirkannya, tapi di suatu sudut sunyi di pikiranmu kamu tahu persis apa yang tak kamu pikirkanтАУkamu tahu bahwa dengan penjelasan paling sederhana atas ketakutan tak terkatakan milikmu ini hanyalah ketakutan atas kehilangan fantasi dari keagunganmu, atas mengecewakan orang-orang yang sudah percaya padamu, atas keadaan kalau ternyata kamu itu cuma biasa-biasa saja, atas berkejap lalu memudar seperti banyak anak prodigi lainnya тАж .”
Tidak, pikir Harry dengan putus asa, tidak, itu sesuatu yang lebih, itu berasal dari suatu tempat yang lain, aku tahu ada sesuatu di luar sana yang harus ditakuti, suatu malapetaka yang harus kuhentikan тАж .
“Bagaimana mungkin kamu bisa tahu sesuatu seperti itu?”
Harry berteriak dengan seluruh kekuatan pikirannya: TIDAK, DAN ITU YANG TERAKHIR!
Kemudian suara dari si Topi Seleksi datang dengan perlahan:
“Jadi kamu mempertaruhkan kemungkinan untuk menjadi Pangeran Kegelapan, karena alternatifnya, untukmu, adalah kegagalan pasti, dan kegagalan itu berarti kehilangan segalanya. Kamu mempercayainya di dasar lubuk hatimu yang terdalam. Kamu tahu semua alasan untuk meragukan kepercayaan ini, dan semuanya gagal merubah pikiranmu.”
Ya. Dan kalaupun masuk ke Ravenclaw akan memperkuat sikap dinginku, itu tak berarti bahwa dingin itu akan menang pada akhirnya.
“Hari ini adalah percabangan penting dalam takdirmu. Jangan sebegitu yakin kalau akan ada pilihan lain setelah yang satu ini. Tidak akan ada penunjuk jalan, yang menandai tempat terakhir mu untuk kembali. Kalau kamu menolak satu kesempatan apakah kamu akan tidak menolak kesempatan yang lain? Bisa jadi takdirmu sudah terkunci, bahkan hanya dengan melalui satu perkara kecil ini.”
Tapi itu masih belum pasti.
“Bahwa kamu tidak tahu dengan pasti hanya menunjukkan pengabaianmu sendiri.”
Tapi tetap itu masih belum pasti.
Si Topi melepas satu desahan yang teramat sedih
“Dan sebelum terlalu lama kamu akan menjadi ingatan lain, untuk pernah dirasa dan tak pernah dikenali, dalam peringatan selanjutnya yang aku berikan тАж .”
kalau memang seperti itu yang terlihat padamu, lalu mengapa tidak langsung kamu tempatkan aku di mana kamu mau aku pergi?
Pikiran si Topi saat ini tercampur dengan duka. “Aku hanya bisa menempatkanmu di mana kamu ditakdirkan. Dan hanya keputusanmu sendiri yang mampu merubah ke mana kamu ditakdirkan.”
Maka ini sudah selesai. Kirim aku ke Ravenclaw di mana aku ditakdirkan, bersama yang lain yang sama sepertiku.
“Aku pikir aku tak bisa mambuatmu mempertimbangkan Gryffindor? Itu adalah Asrama paling bergengsiтАУorang-orang mungkin mengharapkan kamu memasukinya, bahkanтАУmereka akan sedikit kecewa kalau kamu tidak masukтАУdan teman-teman barumu si kembar Weasley juga di sanaтАУ”
Harry tertawa kecil, atau merasakan dorongan untuk melakukannya; itu keluar murni sebagai tawa batin, sensasi yang aneh. Sepertinya ada penjagaan untuk mencegahmu mengatakan dengan lantang secara tak sengaja, ketika kamu ada di bawah Topi berbicara tentang hal-hal yang tak akan kamu beritahu satu orang pun selama kamu hidup.
Setelah satu saat, Harry mendengar di Topi tertawa juga, suara sedih aneh dari pakaian.
(Dan di Aula di luar, kesunyian sudah jadi lebih dangkal pada awalnya saat bisikan-bisikan di latar belakang bertambah, dan kemudian mendalam saat bisikan-bisikan itu menyerah dan lalu menghilang, jatuh akhirnya pada suatu kesunyian pekat yang tak ada satu pun berani ganggu dangan sepatah kata pun, saat Harry berada di bawah Topi untuk banyak menit, menit panjang, lebih panjang dari seluruh murid tahun pertama sebelumnya dijumlahkan, lebih lama dari siapapun dalam ingatan. Di Meja Utama, Dumbledore terus tersenyum ramah; suara metalik kecil sesekali datang dari arah Snape saat dia dengan santai memampatkan sisa terpilin dari benda yang dulunya adalah gelas anggur perak berat; dan Minerva McGonagall mencengkeram podium dengan tangan yang memutih, tahu bahwa kekacauan menular Harry Potter entah bagaimana sudah menjangkiti Topi Seleksi itu sendiri dan si Topi sedang akan, akan meminta satu Asrama Maut baru diciptakan hanya untuk mengakomodasi Harry Potter atau apa, dan Dumbledore akan memaksanya melakukan itu тАж)
Di bawah si Topi, tawa sunyi perlahan menghilang. Harry juga merasa sedih untuk alasan tertentu. Tidak, bukan Gryffindor.
Profesor McGonagall berkata bahwa kalau ‘dia yang melakukan Seleksi’ mencoba mendorongku masuk Gryffindor, aku disuruh mengingatkanmu bahwa dia bisa jadi akan menjabat Kepala Sekolah suatu hari, yang berarti dia akan punya kekuasaan untuk membakarmu.
“Katakan padanya aku memanggilnya anak muda kurang ajar dan katakan padanya untuk menjauhi pekaranganku.”
Akan kulakukan. Jadi apakah ini percakapan paling aneh yang pernah kau lakukan?
“Tidak sedikit pun.” Suara telepatis si Topi jadi semakin berat. “Yah, aku sudah memberimu seluruh peluang untukmu mengambil keputusan lain. Sekarang adalah saatnya untukmu pergi ke tempatmu, bersama mereka yang sama sepertimu.”
Ada jeda memanjang.
Apa yang kamu tunggu?
“Aku cuma menanti untuk saat kesadaran ngeri, sebenarnya. Kesadaran-diri memang sepertinya memperkuat rasa humorku.”
Huh? Harry mengingat lagi dalam pikiran, mencoba mencari tahu apa yang sedang dibicarakan si TopiтАУdan kemudian, tiba-tiba, dia sadar. Dia tak percaya dia bisa tak menyadarinya sampai sekarang.
Maksudmu kesadaran ngeriku bahwa kamu akan tak lagi sadar begitu kamu selesai MenyeleksikuтАУ
Entah bagaimana, dalam gaya yang Harry benar-benar tak paham, dia memperoleh impresi nonverbal dari