memanggil:
“Potter, Harry!”
Ada kesunyian seketika dalam aula saat seluruh percakapan bisik-bisik berhenti
Kesunyian rusak oleh suara bising mengerikan yang dimodulasi dan berubah dalam olokan jelek dari melodi musikal.
Kepala Minerva tersentak, terkejut, dan mengenali suara bising itu datang dari arah Gryffindor, di mana Mereka sedang berdiri di atas meja meniup suatu alat kecil yang dipegang di bibir Mereka. Tangannya mulai mengambil tongkat sihirnya, untuk men-Silencio Mereka semua, tapi ada suara lain yang menghentikannya.
Dumbledore tertawa kecil.
Mata Minerva kembali lagi ke Harry Potter, yang baru saja melangkah keluar dari barisan sebelum dia tersandung dan berhenti.
Kemudian si pemuda mulai berjalan lagi, menggerakkan kakinya dalam gerakan menyapu aneh, dan mengayunkan tangan maju mundur dan menjentikkan jari, selaras dengan musik Mereka
Pada nada dari “Ghostbusters”
(Seperti yang dimainkan dengan kazoo oleh Fred dan George Weasley, dan dinyanyikan oleh Lee Jordan.)
.
There’s a Dark Lord near?
Got no need to fear
Who you gonna call?
“HARRY POTTER!” teriak Lee Jordan, dan si kembar Weasley menyanyikan refrain kemenangan.
With a Killing Curse?
Well it could be worse.
Who you gonna call?
“HARRY POTTER!” Ada lebih banyak suara yang berteriak kali ini.
Kedua Weasley Horrors terus melanjutkan teriakan panjang, sekarang ditemani beberapa Muggleborn yang lebih tua, yang membuat alat-alat kecil mereka sendiri, hasil Transfigurasi dari perangkat makan perak milik sekolah pastinya. Saat musik mencapai antiklimaks, Harry Potter berteriak:
I ain’t afraid of Dark Lords!
Ada sorakan sesudahnya, khususnya dari meja Gryffindor, dan lebih banyak murid membuat instrumen antimusik mereka sendiri. Kebisingan mengerikan bertambah dua kali semakin keras dan menumpuk manjadi puncaknya yang buruk:
I ain’t afraid of Dark Lords!
Minerva melirik melihat ke kedua sisi Meja Utama, takut untuk melihat tapi dengan seluruh maksud yang baik atas apa yang akan dia lihat.
Trelawney dengan panik mengipasi dirinya sendiri, Flitwick melihat penuh rasa ingin tahu, Hagrid ikut bertepuk tangan, Sprout terlihat pedas, dan Quirell memandang ke arah bocah itu dengan kegelian sinis. Tepat di sebelah kiri Minerva, Dumbledore ikut bersenandung; dan tepat di sebelah kanan, Snape memegang gelas anggur kosongnya, dengan kencang, sebegitu kencang hingga peraknya berubah bentuk secara perlahan.
Dark robes and a mask?
Impossible task?
Who you gonna call?
HARRY POTTER!
Giant Fire-Ape?
Old bat in a cape?
Who you gonna call?
HARRY POTTER!
Bibir Minerva berubah jadi garis putih tipis. Dia akan berbicara dengan Mereka tentang bagian terakhir itu, kalau Mereka pikir dia tak punya kekuatan hanya karena ini adalah hari pertama sekolah dan Gryffindor tak punya poin untuk dikurangi. Kalau mereka tak peduli dengan detensi maka dia akan menemukan cara yang lain.
Kemudian, dengan terkesiap seketika karena ngeri, dia melihat ke arah Severus, tentunya dia sadar bahwa Potter pasti tak tahu siapa yang sedang dibicarakanтАУ
Wajah Severus sudah jauh melampaui amarah sampai ke suatu sikap tak acuh. Senyuman samar bermain di bibirnya. Dia sedang melihat ke arah Harry Potter, bukan ke meja Gryffindor, dan tangannya memegang sisa remasan dari yang tadinya adalah gelas anggur тАж .
Dan Harry berjalan maju, menyapu tangan dan kakinya dalam gerakan tarian Ghostbuster, menjaga senyuman di wajahnya. Itu adalah setup yang bagus, benar-benar membuatnya terkejut. Hal yang paling tidak dia bisa lakukan adalah ikut menikmati dan tak menghancurkannya.
Semua orang menyorakinya. Itu membuatnya merasa hangat di dalam dan semacam muak di saat yang sama.
Mereka menyorakinya untuk pekerjaan yang dia selesaikan waktu dia berumur satu tahun. Pekerjaan yang dia