“Kalian berdua tutup mulut,” kata Draco dengan gigi mengertak. “Itu perintah.” Dengan usaha yang kentara, dia mengalihkan perhatiannya pada Harry lagi. “Bagaimanapun juga, apa yang kau lakukan di dalam kelas Pertahanan Slytherin?”

Harry mengerutkan dahi. “Tunggu dulu.” Tangannya masuk ke dalam kantongnya. “Jadwal.” Dia melihat ke perkamen itu. “Pertahanan, 2:30 pm, dan sekarang ini тАж .” Harry melihat jam mekaniknya, yang menunjukkan pukul 11:23. “2:23, kecuali aku lupa waktu. Ya kan?” Kalaupun memang, yah, Harry tahu bagaimana cara untuk sampai pada pelajaran apa pun yang harusnya dia hadiri. Tuhan dia mencintai Time-Turnernya dan suatu hari, ketika Harry sudah cukup dewasa, mereka akan menikah.

“Tidak, itu sepertinya benar,” kata Draco, terlihat kebingungan. Pandangannya berbalik untuk melihat sisa auditorium, yang mulai terisi jubah berpotongan hijau dan тАж .

“Gryffindorks!” Draco meludah. “Apa yang mereka lakukan di sini?”

“Hm,” kata Harry. “Profesor Quirrell memang pernah mengatakan тАж aku lupa kata-kata tepatnya тАж bahwa dia akan mengabaikan beberapa kebiasaan mengajar Hogwarts. Mungkin dia hanya menggabungkan seluruh kelasnya.”

“Huh,” kata Draco. “Kau Ravenclaw pertama di sini.”

“Yup. Sampai di sini lebih awal.”

“Apa yang kau lakukan duduk sejauh ini di baris belakang, kalau begitu?”

Harry berkedip. “Aku tak tahu, di sini sepertinya tempat yang baik untuk duduk?”

Draco membuat suara mencemooh. “Kau tak akan lebih jauh lagi dari guru bahkan kalau kau coba.” Si bocah berrambut pirang mencondong sedikit lebih dekat. “Bagaimanapun juga, apa benar tentang apa yang kau katakan pada Derrick dan krunya?”

“Siapa Derrick?”

“Kau memukulnya dengan pie?”

“Dua pie, sebenarnya. Apa yang sudah kukatakan padanya?”

“Bahwa dia tidak melakukan sesuatu yang licik ataupun ambisius dan dia merupakan aib bagi Salazar Slytherin.” Draco memandang tajam ke arah Harry.

“Itu тАж kedengarannya cukup tepat,” kata Harry. “Aku pikir itu lebih seperti, ‘Apakah ini semacam rencana luar biasa yang akan memberimu keuntungan masa depan atau apakah ini tak lebih dari aib atas kenangan Salazar Slytherin karena itu terlihat seperti’ atau sesuatu yang seperti itu. Aku tak ingat kata-kata persisnya.”

“Kau membingungkan semua orang, kau tahu,” kata bocah berrambut pirang.

“Huh?” kata Harry dalam kebingungan murni.

“Warrington berkata bahwa menghabiskan waktu lama di bawah Topi Seleksi adalah satu tanda peringatan atas Penyihir Kegelapan besar. Semua orang sedang membicarakannya, ingin tahu apakah mereka harus mulai menjilatmu untuk berjaga-jaga. Lalu kemudian kau malah melindung sekelompok Hufflepuff, demi Merlin. Kemudian kau berkata pada Derrick kalau dia adalah aib bagi kenangan Salazar Slytherin! Apa yang harusnya kami pikirkan?

“Bahwa Topi Seleksi memutuskan untuk memasukkan aku ke dalam Asrama ‘Slytherin! Cuma bercanda! Ravenclaw!’ dan aku sudah melakukan tindakan yang sesuai.”

Tn. Crabbe dan Tn. Goyle keduanya terkikik, menyebabkan Tn. Goyle dengan cepat menutup mulutnya dengan tangan.

“Kita sebaiknya cepat mencari kursi,” kata Draco. Dia ragu, meluruskan diri sedikit, berbicara sedikit lebih formal. “Namun aku memang ingin melanjutkan perbincangan kita terakhir kali dan aku menerima persyaratan yang kamu ajukan.”

Harry mengangguk. “Apakah kamu tak keberatan kalau aku menunggu sampai Sabtu sore? Aku sedikit ada dalam suatu kontes saat ini.”

“Suatu kontes?”

“Melihat apakah aku bisa membaca seluruh buku-buku pelajaranku secepat yang dilakukan Hermione Granger.”

“Granger,” Draco menirukan. Matanya mengecil. “Si darah lumpur yang berpikir kalau dirinya adalah Merlin? Kalau kamu mencoba untuk menunjukkan padanya maka seluruh Slytherin mendoakanmu yang terbaik, Potter, dan aku tak akan mengganggumu sampai Sabtu.” Draco memiringkan kepalanya dengan hormat, dan berjalan pergi, dibuntuti para pengikutnya.

Oh, ini akan jadi sebegitu menyenangkan untuk diseimbangkan, aku sudah tahu.

Ruang kelas sudah terisi dengan cepat sekarang dengan seluruh empat warna: hijau, merah, kuning, dan biru. Draco dan kedua temannya sepertinya tangah mencoba memperoleh tiga tempat duduk berjejerтАУyang sudah ditempati, tentu saja. Tn. Crabbe dan Tn. Goyle sudah berusaha menjulang dengan keras, namun itu sepertinya tak punya banyak pengaruh.

Harry memandang kembali ke buku Pertahanannya dan melanjutkan membaca

*

Pada pukul 2:35 PM, ketika kebanyakan tempat duduk sudah terisi dan tak ada orang yang sepertinya masuk, Profesor Quirrell membuat kejang seketika dan duduk tegap, dan wajahnya muncul dalam semua objek datar, putih kotak yang ditempatkan di meja-meja para murid.

Harry terkejut, dengan kemunculan tiba-tiba wajah Profesor Quirrell dan juga dengan kemiripan benda itu dengan televisi Muggle. Ada sesuatu yang nostalgis dan sedih tentangnya, itu terlihat sebegitu mirip dengan yang dia miliki di rumah namun juga itu tidak тАж .

“Selamat sore, murid-murid mudaku,” kata Profesor Quirrell. Suaranya terdengar seperti datang dari layar di meja dan seolah berbicara langsung kepada Harry. “Selamat datang pada pelajaran pertama kalian di dalam

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату