untuk merencanakan kurikulum untukmuтАУ”

“Aku punya banyak hal yang aku perlu lakukan juga untuk mengkonsolidasikan kuasaku di Slytherin,” kata Draco, “dan juga pekerjaan rumah. Mungkin kita harus memulainya di Oktober?”

“Terdengar masuk akal,” kata sosok berbayangan itu, “tapi yang aku maksudkan adalah untuk merencanakan kurikulum untukmu, aku perlu tahu apa yang akan kuajarkan padamu. Tiga gagasan terpikir olehku. Yang pertama adalah aku mengajarimu tentang pikiran manusia dan otak. Pilihan kedua adalah aku mengajarimu tentang semesta fisik, seni yang berada di jalur menuju ke Bulan. Ini menyangkut sejumlah besar angka-angka, tapi untuk pikiran jenis tertentu angka-angka itu lebih indah dari apa pun yang bisa diajarkan Sains. Apa kamu suka angka- angka, Draco?”

Draco menggelengkan kepala.

“Jelas bukan yang ini kalau begitu. Kau akan belajar matematikamu suatu saat, tidak langsung, kupikir. Pilihan ketiga adalah aku mengajarimu tentang genetika dan evolusi dan pewarisan, apa yang kalian sebut darahтАУ”

“Yang itu,” kata Draco.

Sosok itu mengangguk. “Aku sudah duga kau akan mengatakan itu. Tapi aku pikir itu akan jadi jalan paling menyakitkan untukmu, Draco. Bagaimana jika keluargamu dan teman-temanmu, para penganut darah murni, mengatakan satu hal, dan kamu menemukan kalau hasil eksperimen mengatakan yang lain?”

“Maka aku akan mencari tahu bagaimana membuat hasil ekperimen itu mengatakan jawaban yang benar!”

Ada jeda, saat sosok berbayangan berdiri di sana dengan mulut terbuka sesaat.

“Um,” kata si sosok berbayangan. “Bukan begitu cara kerjanya. Itulah hal yang aku coba peringatkan padamu di sini, Draco. Kau tak bisa membuat jawabannya keluar jadi sesuatu seperti yang kau mau.”

“Kau selalu bisa membuat jawabannya keluar seperti yang kau inginkan,” kata Draco. Itu memang hal paling pertama yang para tutornya ajarkan padanya. “Itu cuma masalah menemukan argumen yang tepat saja.”

“Tidak,” kata sosok berbayangan, suaranya naik dalam frustasi, “tidak, tidak, tidak! Kalau begitu kau akan memperoleh jawaban salah dan kau tak bisa pergi ke Bulan dengan cara itu! Alam bukanlah manusia, kamu tak bisa mengelabuinya untuk mempercayai hal lain, jika kau mencoba mengatakan kalau Bulan terbuat dari keju kau bisa berdebat berhari-hari dan itu tak akan mengubah Bulan! Apa yang kau bicarakan adalah rasionalisasi, seperti memulai dengan selembar kertas, bergerak langsung ke garis bawah, memakai tinta untuk menulis ‘dan karena itulah, Bulan terbuat dari keju’, dan kemudian bergerak ke atas untuk menulis beragam argumen pintar di atas. Entah Bulan memang terbuat dari keju atau tidak. Di saat kau menulis garis bawahnya, itu sudah dianggap benar atau salah. Entah seluruh kertas itu berakhir dengan kesimpulan yang benar atau kesimpulan yang salah sudah ditetapkan ketika kau menulis garis bawahnya. Jika kamu mencoba memilih antara dua koper mahal, dan kamu menyukai salah satu yang berkilau, tak peduli argumen cerdas apa yang kau karang untuk membelinya, aturan sejati yang kau gunakan untuk memilih koper yang mana untuk diperdebatkan adalah ‘pilih yang berkilau’, dan seberapa efektif aturan itu dalam memilih koper yang baik, itulah koper yang akan kau peroleh. Rasionalitas tidak bisa dipakai untuk memperdebatkan sisi yang sudah ditetapkan, kegunaan satu-satunya yang mungkin dipakai adalah menentukan sisi mana untuk diperdebatkan. Sains bukan untuk meyakinkan seseorang kalau para penganut darah murnilah yang benar. Itu politik! Kekuatan sains datang dari mengetahui seperti apa sebenarnya Alam itu yang tak bisa diubah dengan berdebat! Apa yang bisa sains lakukan adalah mengatakan pada kita bagaimana cara kerja darah yang sebenarnya, bagaimana sebenarnya para penyihir mewarisi kekuatan mereka dari orangtua mereka, dan apakah pada keturunan Muggle memang lebih lemah atau lebih kuatтАУ”

“Lebih kuat!” kata Draco. Dia sudah mencoba untuk memahami ini, kerutan bingung di dahi tampak di wajahnya, dia bisa melihat bagaimana itu sedikit banyak masuk akal tapi itu jelas bukan seperti yang pernah dia dengar sebelumnya. Dan kemudian Harry Potter mengatakan sesuatu yang tak mungkin Draco biarkan lewat. “Kau pikir para darah lumpur itu lebih kuat?”

“Aku tak memikirkan apa pun,” kata sosok berbayangan. “Aku tak mengetahui apa pun. Aku tak mempercayai apa pun. Garis bawahku belum tertulis. Aku akan mencari tahu bagaimana caranya menguji kekuatan magis dari keturunan Muggle, dan kekuatan magis para darah murni. Jika uji cobaku mengatakan kalau keturunan Muggle lebih lemah, aku akan percaya kalau mereka memang lebih lemah. Jika uji cobaku mengatakan kalau keturunan Muggle lebih kuat, aku akan percaya kalau mereka memang lebih kuat. Mengetahui hal ini dan kebenaran lainnya, aku akan memperoleh sejumlah kekuatanтАУ”

“Dan kau mengharapkan aku untuk mempercayai apa pun yang kau katakan?” Draco menuntut dengan panas.

“Aku mengharapkanmu untuk melakukan uji coba itu sendiri,” kata sosok berbayangan itu dengan sunyi. “Apakah kamu takut dengan apa yang akan kamu temukan?”

Draco menatap pada sosok berbayangan itu untuk sesaat, matanya menyempit. “Jebakan bagus, Harry,” katanya. “Aku harus mengingatnya, itu sesuatu yang baru.”

Si sosok berbayangan menggelengkan kepalanya. “Itu bukan jebakan, Draco. IngatтАУaku tak tahu apa yang akan kita temukan. Tapi kamu tak bisa memahami alam semesta dengan berdebat dengannya atau menyuruhnya datang kembali dengan jawaban berbeda kali berikutnya. Ketika kamu mengenakan jubah seorang ilmuwan kamu harus melupakan semua politikmu dan argumen dan faksi dan keberpihakan, bungkam ketergantungan mati- matian dari pikiranmu, dan berharaplah hanya untuk mendengar jawaban dari Alam.” Sosok berbayangan itu berhenti. “Kebanyakan orang tak bisa melakukannya. Itulah sebabnya kenapa hal ini sukar. Apa kamu yakin kamu tak ingin belajar tentang otak saja?”

“Dan kalau aku mengatakan padamu kalau aku lebih baik belajar tentang otak,” kata Draco, suaranya sekarang tegas, “kau akan berkeliling dan mengatakan pada orang-orang kalau aku takut pada apa yang akan kutemukan.”

“Tidak,” kata sosok berbayangan itu. “Aku tak akan melakukan hal semacam itu.”

“Tapi kau mungkin akan melakukan uji semacam itu sendiri, dan kalau kau memperoleh jawaban salah, aku tak akan ada di sana untuk mengatakan apa pun sebelum kau menunjukkannya pada orang lain.” suara Draco masih tegas.

“Aku akan tetap bertanya terlebih dulu padamu, Draco,” kata sosok berbayangan itu dengan tenang.

Draco berhenti. Dia tak menyangka itu, dia kira dia sudah melihat jebakannya tapi тАж . “Kau akan lakukan itu?”

“Tentu saja. Bagaimana bisa aku tahu siapa yang bisa diperas atau apa yang bisa kita tuntut dari mereka?

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату