memakai gergaji besi di dalam kotak perlengkapan yang tersimpan di kantongnya, yang akan menyakitkan, jelas, tapi mungkin sakit jauh lebih sedikit dari mantra kesakitan Draco, karena syarafnya akan hilang; dan dia punya pembebat di kotak penyembuh.

Dan itu jelas merupakan suatu gagasan yang sungguh bodoh yang Harry akan sesali dalam sisa hidupnya.

Tapi Harry tak tahu apakah dia bisa bertahan selama dua jam di bawah penyiksaan.

Dia ingin keluar dari ruang kelas ini, dia ingin keluar dari ruang kelas ini sekarang, dia tak ingin menunggu di sini berteriak selama dua jam sampai dia bisa memakai Time-Turner, dia perlu keluar dan menemukan seseorang yang bisa melepaskan mantra penyiksa ini dari tangannya тАж .

Pikir! Teriak Harry pada otaknya. Pikir! Pikir!

*

Ruangan kamar Slytherin sebagian besar kosong. Orang-orang sedang makan malam. Untuk suatu alasan Draco sendiri tak merasa sangat lapar.

Draco menutup pintu ke kamar pribadinya, menguncinya, memantrainya supaya rapat, menjadikannya Sunyi, duduk di ranjangnya, dan mulai menangis.

Itu tak adil.

Itu tak adil.

Itu adalah kali pertama Draco pernah benar-benar kalah sebelumnya, Ayah pernah memperingatkannya kalau kalah secara nyata akan terasa sakit pertama kali itu terjadi, tapi dia kehilangan sebegitu banyak, itu tak adil, Itu tak adil untuknya kehilangan semuanya di kali pertama dia kalah.

Di suatu tempat di dungeon, seorang bocah yang Draco benar-benar sukai sedang menjerit kesakitan. Draco tak pernah melukai orang yang dia sukai sebelumnya. Menghukum seseorang yang pantas mendapatkannya seharusnya terasa menyenangkan, tapi ini hanya terasa mual di dalam. Ayah tak pernah memperingatkannya tentang itu, dan Draco bertanya-tanya kalau itu adalah pelajaran sukar yang harus semua orang pelajari ketika mereka dewasa, atau apakah hanya karena Draco memang lemah.

Draco berharap kalau Pansy yang berteriak. Itu akan terasa lebih baik.

Dan bagian terburuknya adalah mengetahui kalau merupakan suatu kesalahan untuk melukai Harry Potter.

Siapa lagi yang ada di sana untuk Draco sekarang? Dumbledore? Setelah apa yang dia lakukan? Draco akan lebih cepat dibakar hidup-hidup.

Draco harus kembali pada Harry Potter karena tak ada satu pun tempat untuknya pergi. Dan jika Harry Potter berkata kalau dia tak menginginkannya, maka Draco tak akan jadi apa pun, hanya bocah kecil menyedihkan yang tak akan pernah menjadi seorang Pelahap Maut, tak pernah bergabung pada faksi Dumbledore, tak akan pernah belajar sains.

Perangkapnya sudah diatur dengan sempurna, dilaksanakan dengan sempurna. Ayah sudah memperingatkan Draco berulang-kali bahwa apa yang kamu korbankan dalam ritual Kegelapan tak akan bisa diperoleh kembali. Tapi Ayah tak tahu bahwa para Muggle terkutuk sudah menciptakan suatu ritual yang tak memerlukan tongkat sihir, ritual yang kamu bisa ditipu untuk melakukan tanpa mengetahuinya, dan itu hanya satu dari rahasia-rahasia mengerikan yang ilmuwan ketahui dan yang sudah Harry Potter bawa dengannya.

Draco mulai menangis lebih keras, saat itu.

Dia tak menginginkan ini, dia tak menginginkan ini tapi tak ada jalan kembali. Itu sudah terlambat. Dia sudah menjadi seorang ilmuwan.

Draco tahu dia harus kembali dan membebaskan Harry Potter dan meminta maaf. Itu adalah hal cerdas yang harus dilakukan.

Tetapi Draco malah diam di ranjangnya dan terisak.

Dia sudah melukai Harry Potter. Itu mungkin satu-satunya waktu di mana Draco bisa melukainya, dan dia akan berpegang pada satu ingatan itu untuk sisa hidupnya.

Biarkan dia terus menjerit.

*

Harry menjatuhkan sisa-sisa gergaji besinya ke tanah. Engsel kuningannya sudah terbukti kebal, tergores pun tidak, dan Harry mulai mencurigai bahkan kalau tindakan putus asa mencoba melakukan Transfigurasi asam atau peledak akan gagal membuka pintu ini. Di sisi yang lebih baik, usahanya sudah menghancurkan gergaji besinya.

Jamnya mengatakan kalau itu adalah 7:02 pm, dengan kurang dari lima belas menit tersisa, dan Harry mencoba mengingat kalau ada benda-benda tajam lain di kantongnya yang perlu dihancurkan, dan merasa air mata lain mulai menggenang. Jika saja, ketika Time-Turnernya terbuka, dia bisa kembali dan mencegahтАУ

Dan itulah saat Harry sadar kalau dia bersikap bodoh.

Ini bukanlah kali pertama dia terkunci di dalam ruangan.

Profesor McGonagall sudah mengatakan padanya cara yang benar untuk melakukan ini.

тАж dia juga mengatakan padanya untuk tak memakai Time-Turner untuk hal semacam ini.

Apakah Profesor McGonagall sadar kalau kejadian kali ini memang benar-benar memerlukan pengecualian khusus? Atau sekadar mengambil kembali Time-Turner?

Harry mengumpulkan seluruh barang-barangnya, seluruh barang bukti, ke dalam kantongnya. Satu Scourgify mengatasi muntahan di lantai, walau tidak keringat yang membasahi jubahnya. Dia membiarkan meja yang terjatuh tetap terjatuh, itu tak cukup penting untuk dilakukan dengan satu tangan.

Ketika dia selesai, Harry melihat ke bawah pada jamnya. Pukul 7:04 pm.

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату