yang memberi si Dementor kuasa atasnya, hal paling kesepian adalah untuk mati sendirian.

Dia tak ingin pergi ke tempat itu lagi, dia, dia tak mau, dia tak mau ada di sana selamanyaтАУ

Kamu memiliki cukup keberanian untuk Gryffindor, kata suara tenang milik si Topi Seleksi dalam ingatannya, tapi kamu akan melakukan apa yang benar dalam Asrama mana pun yang kuberikan padamu. Kamu akan belajar, kamu akan ada untuk teman-temanmu, dalam Asrama mana pun yang kamu pilih. Jadi jangan takut, Hermione Granger, putuskan saja di mana tempatmu тАж .

Tak ada waktu untuk memutuskan, Harry sekarat.

“Aku tak bisa mengingatnya sekarang,” kata Hermione, suaranya pecah, “tapi tunggu dulu, aku akan pergi ke depan si Dementor lagi тАж .”

Dia mulai berlari menuju si Dementor.

“Nona Granger!” pekik Profesor Flitwick, tapi dia tak membuat gerakan apa pun untuk menghentikannya, hanya tetap menjaga tongkat sihirnya pada Profesor Quirrell.

“Semuanya!” teriak Auror Komodo dalam suatu suara perintah militer. “Singkirkan Patronus kalian dari jalannya!”

“FLITWICK!” raung Profesor Quirrell. “PANGGIL TONGKAT SIHIR POTTER!”

Bahkan saat Hermione memahami, Profesor Flitwick sudah meneriakkan “Accio!”, dan dia melihat tongkat kayu itu melesat dari tempatnya terbaring hampir menyentuh kurungan si Dementor.

*

Mata itu membuka, mati dan kosong.

“Harry!” terkesiap satu suara dalam dunia tanpa warna itu. “Harry! Bicara padaku!”

Wajah Albus Dumbledore mencondongkan diri ke dalam ruang penglihatannya, yang mana dihuni oleh atap marmer jauh.

“Kau menyebalkan,” kata si suara kosong. “Kau harus mati.”

Chapter 44: Humanisme, Bg 2

“Fawkes,” kata Albus Dumbledore, suaranya pecah, “bantu dia, tolongтАУ”

Satu makhluk cemerlang merah-emas beringsur masuk ke ruang penglihatan, melihat ke bawah penuh tanya; dan dia mulai bersenandung.

Cericip tanpa arti meluncur lepas dalam kekosongan, tak ada tempat di mana mereka bisa berpegang.

“Kalian berisik,” kata si suara, “kalian harus mati.”

“Cokelat,” kata Albus Dumbledore, “kamu perlu cokelat, dan teman-temanmuтАУtapi aku tak berani membawamu kembaliтАУ”

Kemudian seekor gagak bersinar tiba, dan berbicara dalam suara Profesor Flitwick; yang karenanya Albus Dumbledore terkesiap dalam pemahaman seketika, dan mengutuk keras-keras atas kebodohannya sendiri.

Benda kosong itu tertawa pada hal tadi, karena benda itu tetap mempertahankan kemampuan untuk terhibur.

Dan sesaat kemudian mereka semua menghilang dalam kilatan api lain.

*

Itu hanya sesaat, sepertinya, antara ketika gagak Flitwick terbang entah ke mana, dan ketika Albus Dumbledore muncul kembali dalam percikan-percikan api merah dan keemasan dengan Harry di tangannya; tapi entah bagaimana dalam waktu itu Hermione sudah berhasil mengisi tangannya dengan cokelat.

Sebelum Hermione bahkan sampai ke tempat itu, cokelat melesat dari meja langsung menuju mulut Harry, yang sebagian kecil dari pikirannya mengatakan kalau itu tak adil, Harry memperoleh kesempatan untuk melakukannya untuknyaтАУ

Harry meludahkan cokelat itu lagi.

“Pergi sana,” kata suatu suara yang sebegitu kosong itu bahkan tidak dingin.

Semuanya seperti membeku, semua orang yang tadi bergerak menuju Harry terhenti, seluruh gerakan diremukkan oleh keterkejutan dari dua kata mati itu.

Kemudian: “Tidak,” kata Albus Dumbledore, “aku tak akan,” dan waktu kembali berjalan lagi, bahkan saat potongan cokelat lain meluncur dari meja ke dalam mulut Harry.

Hermione sudah cukup dekat sekarang hingga dia bisa melihat ekspresi Harry menjadi makin penuh kebencian, saat mulutnya mengunyah dengan irama mekanikal, tak alami.

Suara si Kepala Sekolah seserius besi. “Filius, panggil Minerva, katakan padanya dia harus datang secepatnya.”

Profesor Flitwick berbisik kepada gagak peraknya, dan gagak itu terbang ke udara dan menghilang.

Potongan lain cokelat melayang menuju mulut Harry, dan kunyahan mekanikal itu berlanjut.

Ada lebih banyak murid berkumpul di sekeliling tempat si Kepala Sekolah mengawasi Harry dengan mata suram: Neville, Seamus, Dean, Lavender, Ernie, Terry, Anthony, tak ada dari mereka yang berani mendekati lebih dekat dari yang dilakukan Hermione.

“Apa yang bisa kita lakukan?” kata Dean dalam suara bergetar.

“Mundur dan berikan dia lebih banyak ruangтАУ” kata suara kering Profesor Quirrell.

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату