para jubah warna hijau, namun Profesor Quirrell membuat gerakan memotong dan kesunyian muncul lagi.
“Sepertinya permainan kita sudah selesai,” kata Profesor Quirrell. “Dan tetap masih ada satu orang murid dalam ruang kelas ini yang lebih berbahaya dari keturunan Malfoy.”
Dan sekarang untuk suatu alasan tertentu ada sebegitu banya orang yang memandang ke arah тАж .
“Harry Potter. Silakan maju.”
Ini bukan pertanda baik.
Harry dengan bimbang berjalan menuju tempat di mana Profesor Quirrell berdiri di atas mimbarnya, masih sedikit condong di atas meja gurunya.
Kegugupan dari ditempatkan di pusat perhatian sepertinya menajamkan akal Harry saat dia mendekati mimbar, dan pikirannya mencari-cari kemungkinan atas apa yang Profesor Quirrell mungkin pikirkan yang bisa mendemonstrasikan sifat berbahaya Harry. Apakah dia diminta untuk melemparkan mantra? Untuk mengalahkan Pangeran Kegelapan?
Mendemonstrasikan kekebalan yang harusnya dia punyai terhadap Kutukan Pembunuh? Tentu Profesor Quirrell terlalu cerdas untuk itu тАж .
Harry berhenti sebelum sampai mimbar, dan Profesor Quirrell tidak memintanya untuk lebih dekat.
“Yang ironis adalah,” kata Profesor Quirrell, “kalian semua melihat pada orang yang tepat untuk alasan yang benar-benar salah. Kalian berpikir,” bibir Profesor Quirrell miring, “bahwa Harry sudah mengalahkan Pangeran Kegelapan, jadi harusnya dia sangat berbahaya. Bah. Dia baru berumur satu tahun. Apa pun permainan takdir yang membunuh Pangeran Kegelapan sangat kecil kemungkinannya berhubungan dengan kemampuan Tn. Potter sebagai petarung. Namun setelah aku mendengar rumor-rumor tentang seorang Ravenclaw menghadapi lima Slytherin yang lebih tua, aku mewawancarai beberapa saksi mata dan sampai pada kesimpulan bahwa Harry Potter akan jadi murid paling berbahayaku.”
Satu sentakan adrenalin mengaliri sistem Harry, membuatnya berdiri lebih tegap. Dia tidak tahu kesimpulan apa yang diambil Profesor Quirrell, tapi itu tak mungkin bagus.
“Ah, Profesor QuirrellтАУ” Harry mulai berkata.
Profesor Quirrell terlihat geli. “Kamu berpikir kalau aku mencapai suatu jawaban yang salah, bukan begitu, Tn. Potter? Kamu akan belajar untuk memberi prasangka yang lebih baik tentangku.” Profesor Quirrell menegakkan diri dari posisi condongnya di meja. “Tn. Potter, semua benda memiliki kegunaan biasa mereka sendiri. Beri aku sepuluh kegunaan tak biasa dari objek-objek di ruangan ini untuk pertarungan!”
Untuk sesaat Harry menjadi terdiam oleh keterkejutan semata, murni karena merasa dipahami.
Dan kemudian ide-ide mulai meluap keluar.
“Ada meja-meja yang cukup berat untuk bisa dianggap mematikan jika dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Ada kursi-kursi dengan kaki metal yang mampu menusuk seseorang apabila diberikan tenaga yang cukup. Udara di dalam ruang kelas ini akan berbahaya dengan ketiadaannya, karena orang akan mati dalam ruang hampa udara, dan itu bisa menjadi media penyebar gas beracun.”
Harry harus berhenti untuk mengambil napas, dan kepada hal itu Profesor Quirrel berkata:
“Itu tiga. Kamu perlu sepuluh. Semua yang lain di sini pikir kamu sudah memakai seluruh isi ruang kelas.”
“Ha! Lantai bisa dihilangkan untuk membuat lubang dengan paku runcing di dasarnya, langit-langit bisa diruntuhkan pada seseorang, dinding bisa menjadi material mentah untuk dilakukan Transfigurasi menjadi bermacam benda-benda mematikanтАУpisau, misalnya.”
“Itu enam. Namun tentunya kamu sudah mulai mengais-ngais hal untuk disebut sekarang?”
“Aku bahkan belum mulai! Coba lihat semua manusia ini! Membuat seorang Gryffindor menyerang musuh adalah kegunaan biasa, tentu sajaтАУ”
“Aku tidak akan menghitung yang itu.”
“тАУnamun darah mereka juga bisa dipakai untuk menenggelamkan seseorang. Ravenclaw terkenal karena otak mereka, namun organ dalam mereka juga bisa dijual di pasar gelap untuk uang yang cukup untuk menyewa pembunuh bayaran. Slytherin bukan hanya berguna sebagai pembunuh, mereka juga bisa dilemparkan dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk menghancurkan musuh. Dan Hufflepuff, selain merupakan pekerja keras, juga memiliki tulang-tulang yang bisa dikeluarkan, ditajamkan, dan dipakai untuk menusuk seseorang.”
Di saat ini para murid yang lain memandang Harry dalam suatu kengerian. Bahkan para Slytherin terlihat terkejut.
“Itu sepuluh, walau aku sedang murah hati dalam mengizinkan yang bagian Ravenclaw tadi, untuk nilai tambahan, satu poin Quirrell untuk tiap penggunaan objek di ruangan ini yang belum kamu sebutkan.” Profesor Quirrell mengistimewakan Harry dengan senyuman yang menemani. “Para murid yang lain pikir kamu ada dalam masalah sekarang, karena kamu sudah menyebut semuanya kecuali target-target dan kamu tak punya ide apa yang bisa dilakukan dengan benda-benda itu.”
“Bah! Aku sudah menyebut semua manusianya, tapi tidak jubahku, yang bisa dipakai untuk mencekik seorang musuh jika dibungkuskan cukup erat di kepala mereka, atau jubah Hermione Granger, yang bisa dipotong memanjang dan diikat menjadi tali dan dipakai untuk menggantung seseorang, atau jubah Draco Malfoy, yang bisa dipakai untuk memulai kebakaranтАУ”
“Tiga poin,” kata ProfesorQuirrell, “jangan sebut pakaian sekarang.”
“Tongkat sihirku bisa dijejalkan ke otak musuh melalui lubang mata mereka.” Dan seseorang membuat suara tercekat ngeri.
“Empat poin, jangan pakai tongkat sihir.”
“Jam tanganku bisa membuat seseorang tak bisa bernapas bila dimasukkan ke tenggorokan merekaтАУ”
“Lima poin, dan cukup.”
“Hmph,” kata Harry. “Sepuluh poin Quirrell untuk satu poin Asrama, ya? Kamu harusnya membiarkanku