“Yang lebih penting, kenapa Remembrallnya menyala seperti itu?” kata Harry. “Apakah itu artinya aku sudah terkena Obliviate?”
“Itu juga membuatku bingung,” kata Profesor McGonagall perlahan. “Kalau itu memang sesederhana itu, aku pikir pengadilan akan memakai Remembrall, dan mereka tidak. Aku akan menyelidikinya, Tn. Potter.” Dia menghela napas. “Kau boleh pergi sekarang.”
Harry mulai bangkit dari kursinya, lalu berhenti. “Um, maaf, aku memang memiliki sesuatu yang ingin kukatakan padamuтФА”
Kamu nyaris tak bisa melihat sentakannya. “Apa itu, Tn. Potter?”
“Ini tentang Profesor QuirrellтФА”
“Aku yakin, Tn. Potter, bahwa itu tak memiliki nilai penting.” Profesor McGonagall mengucapkan kata-kata itu dalam ketergesaan tinggi. “Tentu kamu sudah mendengar Kepala Sekolah mengatakan kepada para murid bahwa kalian tak akan mengusik kami dengan keluhan-keluhan tak penting tentang Profesor Pertahanan?”
Harry sedikit kebingungan. “Tapi ini bisa jadi penting, kemarin aku merasakan suatu firasat malapetaka tiba- tiba ketikaтФА”
“Tn. Potter! Aku juga punya firasat malapetaka sendiri! Dan firasat malapetakaku menyarankan bahwa kau tidak boleh menyelesaikan kalimat itu!”
Mulut Harry terbuka lebar. Profesor McGonagall sudah berhasil; Harry terdiam.
“Tn. Potter,” kata Profesor McGonagall, “kalau kamu sudah menemukan apa pun yang terlihat menarik tentang Profesor Quirrell, silakan saja membaginya denganku atau siapa saja. Sekarang aku pikir kau sudah mengambil waktu berhargaku cukup banyakтФА”
“Ini tidak sepertimu!” Harry meledak. “Aku minta maaf tapi itu terlihat luar biasa tak bertanggung jawab! Dari apa yang sudah aku dengar ada suatu kutukan atas posisi Pertahanan, dan jika kamu sudah mengetahui sesuatu akan berakhir buruk, kupikir kamu harus terus waspadaтФА”
“Berakhir buruk, Tn. Potter? Aku jelas harap tidak.” Wajah Profesor McGonagall terlihat tanpa ekspresi. “Setelah Profesor Blake tertangkap basah di dalam kloset bersama tidak kurang dari tiga Slytherin tahun kelima Februari lalu, dan setahun sebelumnya, Profesor Summers benar-benar sebegitu gagalnya sebagai seorang pengajar hingga para murid wanita itu mengira kalau Boggart adalah sejenis perabotan, akan jadi bencana besar jika ada masalah dengan Profesor Quirrell yang luar biasa kompeten ini bisa sampai ke telingaku sekarang, dan aku berani mengatakan kalau sebagian besar murid kita akan gagal dalam O.W.L. dan N.E.W.T. Pertahanan mereka.”
“Aku mengerti,” kata Harry perlahan, menyerap semua ini. “Jadi dengan kata lain, apa pun yang salah dengan Profesor Quirrell, kau mati-matian tak mau tahu tentangnya sampai akhir tahun ajaran sekolah. Dan karena saat ini kebetulan adalah September, dia bisa membunuh Perdana Menteri di siaran langsung televisi dan lepas dari tanggung jawab sejauh yang anda peduli.”
Profesor McGonagall memandangnya tak berkedip. “Aku yakin kalau aku tak akan bernah terdengar mendukung pernyataan semacam itu, Tn. Potter. Di Hogwarts kami berusaha keras untuk menjadi proaktif mengenai hal-hal apa pun yang mengancam pencapaian pendidikan dari para murid kami.”
Seperti misalnya tahun pertama Ravenclaw yang tak bisa menjaga mulutnya. “Aku yakin aku benar-benar mengerti maksudmu, Profesor McGonagall.”
“Oh, aku meragukannya, Tn. Potter. Aku amat sangat meragukannya.” Profesor McGonagall mencondongkan tubuhnya ke depan, wajahnya kembali tegang. “Karena kau dan aku sudah membicarakan hal yang jauh lebih sensitif dari ini, aku akan bicara terus terang. Kau, dan kau sendiri, yang sudah melaporkan firasat malapetaka misterius ini. Kau, dan kau sendiri, yang merupakan magnet hal-hal yang tak pernah kulihat. Setelah perjalanan belanja kecil kita ke Diagon Alley, dan kemudian Topi Seleksi, dan kemudian episode kecil hari ini, aku bisa dengan jelas meramalkan bahwa aku ditakdirkan untuk duduk di kantor Kepala Sekolah dan mendengarkan kisah-kisah menggelikan tentang Profesor Quirrell yang mana kau dan kau sendiri yang memainkan peran utamanya, yang setelahnya aku tak punya pilihan lain kecuali memecatnya. Aku sudah mundur sampai titik itu, Tn. Potter. Dan jika situasi menyedihkan ini sampai terjadi lebih awal dari Ides bulan Mei, aku akan mengikatmu di gerbang-gerbang Hogwarts memakai ususmu sendiri dan menuang kumbang api ke dalam hidungmu. Sekarang, apa kau benar- benar mengerti?”
Harry mengangguk, matanya benar-benar lebar. Kemudian setelah sedetik, “Apa yang aku peroleh kalau aku bisa membuat itu terjadi di hari terakhir tahun sekolah?”
“Keluar dari kantorku!”
Kamis.
Pasti ada sesuatu tentang hari Kamis di Hogwarts.
Itu adalah 5:32 pm kamis sore, dan Harry berdiri di samping Profesor Flitwick, di depan batu gargoyle besar yang menjaga pintu masuk kantor Kepala Sekolah.
Tidak lebih cepat dia kembali dari kantor Profesor McGonagall ke ruang belajar Ravenclaw daripada salah satu dari para murid memberitahunya untuk melapor ke kantor Profesor Flitwick, dan di sana dia mengetahui kalau Dumbledore ingin berbicara dengannya.
Harry, merasa sedikit gelisah, sudah bertanya pada Profesor Flitwick apakah Kepala Sekolah sudah mengatakan tentang masalah apa ini.
Profesor Flitwick mengangkat bahu dalam gaya seolah tak berdaya.
Sepertinya Dumbledore mengatakan kalau Harry terlalu muda untuk memanggil sabda kuasa dan kegilaan.
Happy happy boom boom swamp swamp swamp? Harry memikirkannya tapi tak mengatakan dengan keras.
“Tolong jangan terlalu khawatir, Tn. Potter,” decit Profesor Flitwick dari suatu tempat di sekitar pundak Harry. (Harry bersyukur atas jenggot besar menggembung Profesor Flitwick, sukar membiasakan diri dengan Profesor yang bukan hanya lebih pendek dari dirinya tapi juga berbicara dalam suara bernada tinggi.) “Kepala Sekolah