Harry dan beberapa anak lain yang sedang berdiri berbicara satu sama lain bergegas mencari meja. Harry berencana untuk duduk di sebelah Hermione namun entah bagaimana dia menemukan dirinya duduk di meja kosong terdekat di sebelah Justin Finch-Fletchley (ini adalah sesi Ganda, Ravenclaw dan Hufflepuff) yang menempatkannya dua meja di kiri Hermione.

Severus mendudukkan dirinya di belakang meja guru, dan tanpa sedikit pun peralihan atau perkenalan, berkata, “Hannah Abbott.”

“Di sini,” kata Hannah dalam suatu suara yang bergetar.

“Susan Bones.”

“Hadir.”

Dan berlangsunglah seperti itu, tidak satu pun yang berani mengatakan satu kata di depannya, sampai:

“Ah, ya. Harry Potter. Selebriti тАж baru kita.”

“Selebritinya hadir, sir.”

Setengah kelas tersentak, dan beberapa yang lebih pintar seketika terlihat seperti mereka ingin melarikan diri keluar selagi ruang kelasnya masih utuh.

Severus tersenyum seolah-olah sudah menyangka hal itu dan memanggil nama selanjutnya dalam daftarnya.

Harry memberi desahan batin. Itu terjadi jauh terlalu cepat untuk dia bisa melakukan apa pun tentangnya. Oh baiklah. Jelas pria ini sudah tak menyukainya, untuk alasan apa pun. Dan ketika Harry memikirkannya, jauh lebih baik jika profesor Ramuan ini untuk mengganggu dia daripada, sebut saja, Neville atau Hermione. Harry jauh lebih mampu untuk mempertahankan dirinya sendiri. Yep, mungkin semuanya untuk yang terbaik.

Ketika seluruh kehadiran sudah dicatat, Severus menyapukan pandangannya ke seluruh kelas. Matanya sekosong langit malam tanpa bintang.

“Kalian ada di sini,” kata Severus dalam suara sunyi yang membuat para murid di belakang mati-matian mendengarnya, “untuk belajar sains dan ilmu pasti dari pembuatan ramuan. Karena tak banyak kibasan tongkat yang konyol di sini, banyak di antara kalian akan susah percaya ini sihir. Aku tidak berharap kalian benar-benar bisa menghayati keindahan isi kuali yang menggelegak lembut dengan asapnya yang menguar, kekuatan halus cairan-cairan yang merayap merasuki nadi manusia,” ini dalam nada yang terasa mengusap, menyombong, “menyihir pikiran, menjerat akal sehat” ini jadi makin, dan makin menyeramkan. “Aku bisa mengajar kalian bagaimana membotolkan ketenaran, merebus kejayaan, menyumbat kematianтАФkalau kalian bukan kepala- kepala kosong seperti anak-anak lain yang biasa kuajar.”

Severus entah bagaimana memperhatikan ekspresi skeptisme di wajah Harry, atau paling tidak matanya seketika melompat ke arah di mana Harry duduk.

“Potter!” bentak sang profesor Ramuan. “Apa yang kudapat jika aku menambahkan bubuk akar asphodel ke cairan wormwood?”

Harry berkedip. “Apakah itu ada di dalam Tegukan dan Ramuan Magis?” katanya. “Aku baru saja selesai membacanya, dan aku tak ingat apa pun yang menggunakan wormwoodтАУ”

Tangan Hermione naik dan Harry memberinya tatapan tajam yang membuatnya semakin menaikan tangannya lebih tinggi.

“Tut, tut,” kata Severus sehalus sutra. “Tenar jelas bukan segalanya.”

“Benarkah?” kata Harry. “Tapi kau baru saja memberitahu kami bagaimana membotolkan ketenaran. Katakan, bagaimana cara kerjanya, sebenarnya? Kau meminumnya dan berubah jadi selebriti?”

Tiga-perempat kelas tersentak.

Tangan Hermione terjatuh perlahan. Yah, itu tidak mengejutkan. Dia bisa jadi adalah rivalnya, namun dia bukanlah seorang gadis yang akan ikut bermain ketika sudah jelas kalau sang profesor dengan sengaja mencoba mempermalukan Harry.

Harry berusaha keras menjaga amarahnya tetap terkendali. Balasan pertama yang terlintas di pikirannya adalah ‘Abrakadabra’.

“Kita coba lagi,” kata Severus. “Potter, di mana kau akan mencari jika kusuruh kau mengambilkan bezoar untukku?”

“Itu tidak ada dalam buku pelajaran juga,” kata Harry, “namun dalam salah satu buku Muggle aku pernah membaca kalau trichinobezoar adalah gumpalan rambut padat yang ditemukan di dalam perut manusia, dan Muggle pernah percaya kalau itu akan menyembuhkan racun apa punтАУ”

“Salah,” kata Severus. “Bezoar ditemukan di dalam perut kambing, itu tidak terbuat dari rambut, dan itu akan menyembuhkan sebagian besar racun tapi tidak semua.”

“Aku tidak mengatakan kalau itu memang seperti itu, aku berkata kalau itulah yang aku baca di salah satu buku MuggleтАУ”

“Tidak ada yang tertarik dengan buku-buku Muggle menyedihkanmu. Usaha terakhir. Apa bedanya, Potter, antara monkshood dan wolfsbane?”

Cukup.

“Kau tahu,” kata Harry dingin, “dalam salah satu dari buku-buku Muggleku yang cukup mempesona, mereka menjelaskan suatu studi di mana orang-orang berhasil membuat diri mereka sendiri terlihat sangat pintar dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang fakta-fakta sembarang yang hanya mereka yang tahu. Tampaknya para penonton hanya memperhatikan bahwa sang penanya tahu dan sang penjawab tidak tahu, dan tidak bisa menyesuaikan atas ketidakadilan dari permainan yang mendasari. Jadi, Profesor, bisakah kau memberitahuku berapa banyak elektron yang ada di orbit terluar dari atom karbon?”

Senyum Severus melebar. “Empat,” katanya. “Itu cuma fakta tak berguna yang tak perlu ada yang susah- susah mencatatnya, meski begitu. Agar kau tahu, Potter, campuran asphodel dan wormwood menghasilkan obat tidur yang kuat sekali sehingga disebut Tegukan Hidup Bagai Mati. Sedangkan monkshood dan wolfsbane, mereka adalah tanaman yang sama. yang juga diberi nama aconite, yang kamu akan tahu kalau kamu sudah membaca

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату