Ada ledakan percakapan. Dua kata jelas dikenali di permulaan. Yang pertama adalah awalan “Apa-” memulai banyak kalimat berbeda seperti “Apa yang baru saja terjadiтАУ” dan “Apa sihтАУ” yang kedua adalah “Scourgify!” saat para murid membersihkan makanan yang terjatuh dan minuman yang tersembur di diri mereka sendiri, taplak meja, dan masing-masing.

Beberapa murid terlihat menangis terang-terangan. Demikian juga Profesor Sprout.

Di meja Gryffindor, di mana ada satu roti dengan lima puluh satu lilin yang belum dinyalakan menunggu, Fred berbisik, “Aku pikir kita mungkin tidak satu tingkat di sini, George.”

Dan mulai dari hari itu seterusnya, tak peduli apa yang Hermione coba katakan pada semua orang, akan jadi sesuatu yang merupakan legenda Hogwarts yang sudah diterima oleh kebanyakan bahwa Harry Potter benar- benar bisa membuat apa pun terjadi dengan menjentikkan jarinya.

*Chapter 19*: Kepuasan Tertunda

Darah untuk sang dewa darah! Tengkorak untuk J. K. Rowling!

*

Draco memiliki ekspresi tegang di wajahnya, dan jubah berpotongan hijaunya entah bagaimana terlihat jauh lebih resmi, serius, dan terlihat baik daripada jubah sama persis yang dikenakan oleh kedua bocah di belakangnya.

“Bicara,” kata Draco.

“Yeah! Bicara!”

“Lo denger si bos! Bicara!”

“Kalian berdua, di sisi lain, tutup mulut.”

Sesi terakhir dari kelas-kelas di hari Jumat akan segera dimulai, di dalam auditorium luas itu di mana seluruh keempat Asrama belajar Pertahanan, er, Pertempuran Sihir.

Sesi terakhir kelas di hari Jumat.

Harry sudah berharap bahwa kelas ini akan jadi sesuatu yang tidak membuat stress, dan bahwa sang brilian Profesor Quirrell akan menyadari kalau ini mungkin bukan waktu terbaik untuk mengasingkan Harry untuk apa pun. Harry sudah sedikit pulih, tapi тАж

тАж tapi untuk jaga-jaga, mungkin lebih baik meredakan sedikit stress itu dulu

Harry menyandarkan diri di kursinya dan melimpahkan pandangan teramat khidmat pada Draco dan pengikutnya.

“Kalian bertanya, apa tujuan kami?” Harry berdeklamasi. “Aku bisa menjawabnya dalam satu kata. Itu adalah kemenangan. Kemenangan apa pun harganyaтАУKemenangan tak peduli semua terorтАУKemenangan, entah sejauh dan seberat apa pun jalannya, karena tanpa kemenangan tidak adaтАУ”

“Bicara tentang Snape,” Draco mendesis. “Apa yang kau lakukan?”

Harry menghapus kekhidmatan palsunya dan memberi Draco pandangan yang lebih serius.

“Kau sudah lihat,” kata Harry. “Semua orang sudah lihat. Aku menjentikkan jariku.”

“Harry! Berhenti menggodaku!”

Jadi dia sudah dipromosikan menjadi Harry sekarang. Menarik. Dan bahkan Harry cukup yakin kalau dia memang diharapkan untuk menyadarinya, dan merasa tidak enak kalau dia tidak memberi respon entah bagaimana тАж .

Harry mengetuk telinganya dan memberi lirikan tertentu pada para pengikut.

“Mereka tidak akan bicara,” kata Draco.

“Draco,” kata Harry, “aku akan benar-benar seratus persen jujur di sini dan mengatakan kalau kemarin aku tidak begitu terkesan dengan kecerdikan Tn. Goyle.”

Tn. Goyle mengernyit.

“Aku juga,” kata Draco. “Aku sudah menjelaskan padanya bahwa aku pada akhirnya berhutang budi padamu karena itu.” (Tn. Goyle mengernyit lagi.) “Tapi memang ada perbedaan besar antara kesalahan macam itu dan berlaku tak bijaksana. Itu benar-benar sesuatu yang mereka latih dari masa kecil untuk dipahami.”

“Baiklah kalau begitu,” kata Harry. Dia menurunkan suaranya, walaupun suara-suara di latar belakang sudah berubah samar dengan adanya Draco. “Aku sudah menyimpulkan salah satu rahasia Severus dan melakukan sedikit pemerasan.”

Ekspresi Draco mengeras. “Bagus, sekarang beritahu aku sesuatu yang tidak kau katakan dalam kepercayaan ketat pada para idiot di Gryffindor, yang artinya itu adalah cerita yang kau ingin tersebar ke seluruh sekolah.”

Harry meringis tanpa sadar dan dia tahu kalau Draco sudah menangkapnya.

“Apa yang Severus katakan?” kata Harry.

“Bahwa dia tidak sadar betapa sensitifnya perasaan para anak muda,” kata Draco. “Bahkan di Slytherin! Bahkan padaku!”

“Apa kau yakin,” kata Harry, “kalau kamu mau tahu sesuatu yang Kepala Asramamu lebih memilih untuk kamu tak tahu?”

“Ya,” kata Draco tanpa ragu.

Menarik. “Kalau begitu kamu akan menyuruh para pengikutmu pergi dulu, karena aku tak yakin aku bisa percaya semua yang kau percayai tentang mereka.”

Draco mengangguk. “Oke.”

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату