Rangkaian logikanya memang tak terelakkan.

Dan itu mengarah tanpa bisa dihindari kepada satu kesimpulan akhir.

Para leluhur kuno dari para penyihir, ribuan tahun sebelumnya, sudah memerintahkan Sumber Sihir untuk hanya membuat benda-benda melayang jika kau mengatakan …

‘Wingardium Leviosa.’

Harry terpuruk di meja sarapan, menyandarkan keningnya dengan letih pada tangan kanannya.

Ada satu cerita dari hari-hari awal Kecerdasan BuatanтАУdahulu ketika mereka baru memulai dan tak ada seorang pun yang menyadari kalau masalahnya akan sukarтАУtentang seorang profesor yang mendelegasikan salah satu dari mahasiswa pascasarjananya untuk memecahkan masalah visi komputer.

Harry mulai memahami bagaimana perasaan mahasiswa pascasarjana itu.

Ini akan memerlukan waktu.

Kenapa membutuhkan usaha lebih untuk melemparkan mantra Alohomora, jika itu hanya seperti menekan satu tombol?

Siapa yang cukup bodoh untuk membentuk suatu mantra untuk Avada Kedavra yang hanya bisa dilemparkan memakai kebencian?

Kenapa Transfigurasi tanpa kata memerlukanmu untuk membuat pemisahan batin total antara konsep bentuk dan konsep material?

Harry mungkin akan belum selesai dengan masalah ini saat dia lulus dari Hogwarts. Dia mungkin masih berusaha menyelesaikan masalah ini ketika dia tiga puluh tahun. Hermione memang benar, Harry tak menyadarinya pada tingkat insting sebelumnya. Dia baru saja memberi pidato inspiratif tentang determinasi.

Pikiran Harry sesaat mempertimbangkan untuk menerima pada tingkat insting kalau dia mungkin tak akan memecahkan masalah ini sama sekali, kemudian memutuskan bahwa itu membawa permasalahannya terlalu jauh.

Lagipula, selama dia bisa memperoleh paling tidak sampai keabadian di beberapa dekade pertama, dia akan baik-baik saja.

Metode apa yang Pangeran Kegelapan gunakan? Kalau dipikir kembali, kenyataan bahwa sang Pangeran Kegelapan entah bagaimana berhasil selamat dari kematian tubuh pertamanya nyaris tak terhingga lebih penting daripada kenyataan bahwa dia mencoba mengambil alih Inggris sihirтАУ

“Permisi,” kata suara yang sudah diharapkan dari belakangnya dalam nada yang sama sekali tak terduga. “Sesuai kenyamanan anda, Tn. Malfoy meminta kesediaan anda untuk berbincang-bincang.”

Harry tidak tersedak pada sereal sarapannya. Sebaliknya dia berputar dan melihat Tn. Crabbe.

“Permisi,” kata Harry. “Bukannya maksudmu ‘Si bos pengen ngomong ma lo’?”

Tn. Crabbe tak terlihat senang. “Tn. Malfoy memerintahkanku untuk berbicara dengan benar.”

“Aku tak bisa mendengarmu,” kata Harry. “Kau tak berbicara dengan benar.” Dia berbalik lagi ke mangkok butiran salju kristal biru dan dengan sengaja memakan satu sendok lagi.

“Si bos pengen ngomong sama lo,” datang suara mengancam dari belakangnya. “Lo mending ktemu ma dia klo lo mau aman.”

Nah. Sekarang semua berjalan sesuai rencana.

*

Babak 1:

“Alasan?” kata sang penyihir tua. Dia menahan amarahnya dari wajahnya. Bocah di hadapannya adalah korbannya, dan jelas tak perlu merasa ketakutan lebih jauh. “Tidak ada yang bisa jadi alasanтАУ”

“Apa yang kulakukan terhadapnya jauh lebih buruk.”

Si penyihir tua terpaku dalam kengerian seketika. “Harry, apa yang sudah kau lakukan?”

“Aku mengelabui Draco supaya mempercayai kalau aku mengelabuinya untuk ikut dalam suatu ritual yang akan mengorbankan kepercayaannya dalam darah murnisme. Dan itu artinya dia tak bisa lagi menjadi seorang Pelahap Maut ketika dia dewasa. Dia sudah kehilangan segalanya, Kepala Sekolah.”

Ada diam yang panjang di dalam kantor, dipecahkan hanya oleh hembusan dan siulan kecil dari benda-benda aneh, yang setelah cukup banyak waktu akhirnya seperti kesunyian.

“Wah wah,” kata si penyihir tua, “Aku jelas merasa bodoh. Dan di sini aku mengira kalau kamu akan mencoba menebus keturunan Malfoy dengan, sebut saja, menunjukkannya kebaikan dan persahabatan sejati.”

“Ha! Yeah, seolah yang semacam itu akan berhasil.”

Si Penyihir tua mendesah. Ini jelas membawa masalah terlalu jauh. “Katakan padaku, Harry. Apakah bahkan pernah terpikir olehmu kalau ada sesuatu yang tak kongruen tentang melakukan penebusan atas seseorang memakai kebohongan dan tipu muslihat?”

“Aku melakukannya tanpa mengatakan kebohongan secara langsung, dan karena kita membicarakan tentang Draco Malfoy di sini, aku pikir kata yang anda cari adalah kongruen.” Si bocah terlihat cukup pongah.

Si penyihir tua menggelengkan kepalanya putus asa. “Dan inilah pahlawannya. Kita sudah ditakdirkan binasa.”

*

Babak 5:

Lorong batu kasar panjang, sempit, tak diterangi kecuali oleh satu tongkat sihir bocah, seolah-olah

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату