Persetan dengan itu. Harry malah sangat mendukung semua orang lain tetap jauh dari bahaya selagi sang Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup mengalahkan sang Pangeran Kegelapan sendirian, plus atau minus sejumlah kecil rekan. Jika konflik berikutnya dengan sang Pangeran Kegelapan sampai ke titik Perang Dunia Sihir Kedua yang membunuh banyak orang dan melibatkan seluruh negara, itu artinya Harry sudah gagal.

Dan jika setelahnya suatu perang becah di antara para penyihir dan Muggle, tak peduli siapa yang menang, Harry akan sudah gagal dengan membiarkannya sampai sejauh itu. Lagipula, siapa bilang beragam masyarakat tak bisa berpadu dengan damai ketika kerahasiaan itu runtuh tak terelakkan? (Walau Harry bisa mendengar suara kering Profesor Quirrell di dalam pikirannya, menanyakan apakah dia itu tolol, dan mengatakan seluruh hal-hal yang sudah jelas тАж .) Dan jika para penyihir dan Muggle tak bisa hidup dalam damai, maka Harry akan menggabungkan sihir dan sains dan mencari tahu bagaimana cara mengevakuasi seluruh penyihir ke Mars atau entah ke mana, bukannya membiarkan terjadi suatu perang.

Karena jika memang berakhir pada suatu perang penghancuran тАж .

Itu adalah hal yang Profesor Quirrell belum sadari, satu pertanyaan yang paling penting yang dia lupa tanyakan pada jenderal mudanya.

Alasan sebenarnya kenapa Harry tak memiliki niat untuk didesak supaya mendukung suatu Tanda Cahaya, tak peduli seberapa banyak itu akan membantunya melawan sang Pangeran Kegelapan.

Satu Pangeran Kegelapan dan lima puluh pengikut dengan Tanda sudah jadi bahaya untuk seluruh Inggris sihir.

Jika seluruh Inggris menerima Tanda seorang pemimpin kuat, mereka akan jadi bahaya untuk seluruh dunia magis.

Dan jika seluruh dunia magis menerima satu Tanda tunggal, mereka akan jadi bahaya untuk sisa umat manusia.

Tak ada yang benar-benar tahu berapa banyak penyihir yang ada di dunia. Dia sudah melakukan beberapa estimasi dengan Hermione dan sampai pada suatu angka di dalam jarak kasar sekitar satu juta.

Tapi ada enam milyar Muggle.

Jika semua berakhir pada suatu perang penghabisan тАж .

Profesor Quirrell sudah lupa menanyakan Harry sisi mana yang akan dia lindungi.

Suatu peradaban ilmiah, menggapai ke luar, melihat ke atas, mengetahui bahwa adalah takdir mereka untuk menjangkau bintang-bintang.

Dan suatu peradaban magis, perlahan memudar saat pengetahuan menghilang, masih diperintah oleh para bangsawan yang memandang para Muggle tak sepenuhnya manusia.

Itu adalah perasaan sedih yang teramat sangat, tapi satu yang tak mengisyaratkan keraguan apa pun.

*

Kelanjutan: Blaise Zabini.

Blaise melenggang melewati lorong dengan kehati-hatian, Kelambatan yang diterapkannya sendiri, jantungnya berdebar dengan liar saat dia mencoba menenangkan diriтАУ

“Ahem,” kata satu suara kering, berbisik dari ceruk berbayangan saat dia lewat.

Blaise melompat, tapi dia tak menjerit.

Perlahan, dia berbalik.

Di dalam sudut kecil, berbayangan itu ada suatu mantel yang sebegitu lebar dan begitu menggelembung hingga mustahil untuk mengetahui apakah sosok di bawahnya adalah pria atau wanita, dan di puncak mantel itu sebuah topi hitam berpinggiran lebar, dan satu kabut hitam seolah mengumpul di bawahnya dan mengaburkan wajah dari siapapun atau apa pun yang ada di bawahnya.

“Laporan,” bisik Tn. Topi dan Mantel.

“Aku baru saja mengatakan apa yang kau perintahkan padaku,” kata Blaise. Suaranya sedikit lebih tenang sekarang dia tak berbohong pada siapapun. “Dan Profesor Quirrell berreaksi tepat seperti yang kau perkirakan.”

Topi lebar itu miring dan lurus lagi, seolah kepala di bawahnya mengangguk. “Sempurna,” kata bisikan yang tak terkenali itu. “Hadiah yang aku janjikan padamu sudah dalam perjalanan menuju ibumu, melalui burung hantu.”

Blaise ragu-ragu, tapi rasa penasarannya memakannya hidup-hidup. “Bisa aku tanya sekarang kenapa kau ingin menimbulkan masalah antara Profesor Quirrell dan Dumbledore?” Sang Kepala Sekolah tak memiliki hubungan apa pun dengan para penindas Gryffindor sejauh yang Blaise tahu, dan di samping membantu Kimberly, sang Kepala Sekolah juga menawarkan untuk membuat Profesor Binns memberinya nilai sempurna dalam Sejarah Sihir bahkan jika dia menyerahkan perkamen kosong untuk pekerjaan rumahnya, walau dia akan tetap harus hadir dalam kelas dan berpura-pura menyerahkan perkamen itu. Sebenarnya Blaise akan mengkhianati ketiga jenderal dengan cuma-cuma, dan tak peduli tentang sepupunya juga, tapi dia lihat kalau tak perlu mengatakan itu.

Si topi lebar hitam miring ke satu sisi, seolah menyatakan suatu tatapan penuh tanda tanya. “Katakan padaku, temanku Blaise, apakah pernah terpikir olehmu bahwa pengkhianat yang berkhianat berulang kali sering bertemu dengan akhir buruk?”

“Tidak,” kata Blaise, melihat tepat ke dalam kabut hitam di bawah topi. “Semua orang tahu bahwa tak ada yang benar-benar buruk pernah terjadi pada para murid di Hogwarts.”

Tn. Topi dan Mantel memberi bisik tawa kecil. “Memang,” kata bisikan itu. “Dengan pembunuhan satu orang murid lima dekade yang lalu jadi pengecualian yang membuktikan aturan itu, karena Salazar Slytherin akan sudah mengunci monsternya ke dalam penjara kuno dalam suatu tingkat yang lebih tinggi daripada sang Kepala Sekolah sendiri.”

Blaise memandang ke arah kabut hitam itu, sekarang mulai merasa sedikit gelisah. Tapi harusnya memerlukan seorang profesor Hogwarts untuk melakukan apa pun yang signifikan padanya tanpa menimbulkan alarm. Quirrell dan Snape adalah satu-satunya profesor yang akan melakukan sesuatu yang seperti ini, dan

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату