“Aku paham.” Dumbledore menghela napas dan dengan murung memasukkan tongkat sihirnya ke dalam ikat pinggangnya lagi. “Aku takut kalau dulu pernah ada beberapa Balrog berharga di kehidupan lampauku. Hari-hari ini semua hanya pertemuan Wizengamot di mana aku harus mencoba mati-matian untuk mencegah kerja apa pun dari terselesaikan, dan makan malam resmi di mana politisi asing bertanding untuk melihat siapa yang bisa menjadi orang bodoh yang paling keras kepala. Dan menjadi misterius terhadap orang-orang, mengetahui hal-hal yang aku tak punya cara untuk tahu, membuat pernyataan penuh teka-teki yang hanya bisa dipahami dalam perenungan kembali, dan seluruh cara-cara kecil lain yang dari mana para penyihir kuat menghibur diri mereka sendiri setelah mereka meninggalkan begian dari pola yang mengizinkan mereka menjadi pahlawan. Omong- omong, Harry, aku punya sesuatu untuk kuberikan padamu, sesuatu yang merupakan kepunyaan ayahmu.”

“Oh ya?” kata Harry. “Gosh, siapa yang menyangka.”

“Ya memang,” kata Dumbledore. “Kupikir ini memang sedikit bisa ditebak, bukan begitu?” Wajahnya berubah serius. “Meskipun demikian тАж .”

Dumbledore kembali ke mejanya dan duduk, menarik keluar salah satu laci saat dia duduk. Dia menjangkau ke dalam memakai kedua tangan, sedikit berusaha, menarik satu objek yang cukup besar dan terlihat berat keluar dari laci, yang kemudian dia letakkan di atas meja kayu eknya dengan thunk keras.

“Ini,” kata Dumbledore, “adalah batu milik ayahmu.”

Harry menatapnya. Itu berupa abu-abu muda, berwarna tak lazim, berbentuk tak tak teratur, berpinggir tajam, dan sangat-sangat berupa batu besar biasa. Dumbledore meletakkannya dengan cara yang membuatnya bersandar pada sisi paling lebar, namun itu masih bergoyang tidak menentu di mejanya.

Harry melihat ke atas. “Ini gurauan, kan?”

“Tidak,” kata Dumbledore, menggelengkan kepalanya dan terlihat sangat serius. “Aku mengambil ini dari reruntuhan rumah James dan Lily di Godric’s Hollow, di mana aku juga menemukanmu; dan aku terus menjaganya sampai sekarang, menyongsong hari di mana aku bisa memberikannya kepadamu.”

Di dalam campur aduk banyak hipotesis yang berfungsi bagi Harry sebagai model dunia, kegilaan Dumbledore mulai meningkat kemungkinannya dengan cepat. Namun memang ada sejumlah kemungkinan substansial yang sudah teralokasi untuk alternatif lain тАж . “Um, apakah ini batu magis?”

“Tidak sejauh yang aku tahu,” kata Dumbledore. “Namun aku menyarankan dengan keketatan yang paling besar untuk menjaganya tetap dekat dengan pribadimu setiap waktu.”

Baiklah. Dumbledore mungkin gila tapi jika dia tidak тАж yah, itu akan jadi terlalu memalukan untuk kena masalah akibat menghiraukan nasihat sang penyihir ajaib tua. Itu pasti ada di sekitar #4 dalam daftar 100 Teratas Mode Kegagalan Paling Jelas.

Harry melangkah maju dan meletakkan tangannya pada batu itu, mencoba mencari suatu sudut yang bisa jadi tempatnya mengangkat tanpa melukai diri. “Aku akan menyimpannya di dalam kantongku, kalau begitu.”

Dumbledore mengerutkan dahi. “Itu mungkin tak cukup dekat dengan pribadimu. Dan bagaimana jika kantong mokeskinmu hilang, atau dicuri?”

“Anda pikir aku harus bagitu saja membawa batu besar ke mana pun aku pergi?”

Dumbledore memberi Harry tatapan serius. “Itu bisa jadi akan terbukti bijak.”

“Ah тАж .” kata Harry. Itu kelihatan cukup berat. “Aku pikir para murid lain akan cenderung menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang itu.”

“Katakan pada mereka kalau aku memerintahkanmu melakukannya,” kata Dumbledore. “Tidak akan ada yang akan meragukan hal itu, karena mereka semua berpikir kalau aku ini gila.” Wajahnya masih sangat serius.

“Er, jujur saja jika anda berkeliling dan memerintahkan murid-murid anda untuk membawa batu-batu besar aku bisa melihat kenapa orang-orang jadi sampai pada pikiran seperti itu.”

“Ah, Harry,” kata Dumbledore. Si penyihir tua menunjuk, suatu gerakan menyapu satu tangan yang sepertinya menerima seluruh instrumen misterius di sekeliling ruangan. “Ketika kita muda kita percaya kalau kita mengetahui semuanya, dan dengan begitu kita percaya kalau kita tak melihat adanya penjelasan atas sesuatu, maka penjelasannya memang tak ada. Ketika kita lebih dewasa kita menyadari bahwa seluruh alam semesta bekerja melalui irama dan suatu tujuan, bahkan kalau kita sendiri tak mengetahuinya. Hanyalah pengabaian kita sendiri yang terlihat bagi kita seperti kegilaan.”

“Realitas itu selalu penuh hukum,” kata Harry, “bahkan jika kita tak mengerti hukumnya.”

“Tepat, Harry,” kata Dumbledore. “Untuk memahami iniтАУdan mengetahui bahwa kamu memang memahaminyaтАУadalah esensi dari hikmat.”

“Jadi тАж kenapa aku harus membawa batu ini tepatnya?”

“Aku tak bisa memikirkan alasannya, sebenarnya,” kata Dumbledore.

“тАж kau tidak bisa.”

Dumbledore mengangguk. “Namun hanya karena aku tak bisa memikirkan alasannya tidak berarti bahwa memang tidak ada alasan.”

Instumen-instrumen terus berdetak.

“Oke,” kata Harry, “aku bahkan tak yakin jika aku harus mengatakan ini, namun itu sederhananya bukanlah cara yang benar untuk menghadapi pengabaian yang kita akui atas bagaimana alam semesta bekerja.”

“Itu bukan?” kata sang penyihir tua, terlihat terkejut dan kecewa.

Harry merasa bahwa percakapan ini pada akhirnya tidak akan berjalan di pihaknya, namun dia tetap meneruskan walau begitu. “Tidak. Aku bahkan tak tahu apakah kekeliruan itu memiliki nama formal, namun jika aku harus menamainya sendiri, itu akan jadi ‘mengunggulkan hipotesis’ atau yang semacam itu. Bagaimana aku mengatakan ini secara resmi тАж um тАж misal kamu memiliki sejuta kotak, dan hanya satu dari kotak-kotak itu yang berisi berlian. Dan kamu memiliki sekotak penuh pendeteksi-berlian, dan masing-masing pendeteksi-berlian selalu bereaksi saat ada berlian, dan bereaksi dalam setengah kasus atas kotak yang tak memiliki berlian. Jika kamu menggunakan dua puluh pendeteksi ke seluruh kotak, kamu akan mendapatkan, rata-ratanya, satu kandidat palsu dan satu kandidat sejati sebagai sisanya. Dan kemudian hanya tinggal mengambil satu atau dua pendeteksi lagi sebelum kamu berakhir dengan satu kandidat sejati. Intinya adalah ketika terdapat banyak kemungkinan jawaban, kebanyakan bukti yang kamu perlukan adalah hanya untuk menemukan hipotesis sejati dari jutaan

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату