kemungkinanтАУmembawanya ke dalam pemahamanmu terlebih dahulu. Jumlah dari bukti yang kamu perlukan untuk menimbang antara dua atau tiga kandidat yang masuk akal akan jauh lebih kecil bila dibandingkan. Jadi jika kamu langsung memutuskan tanpa bukti dan mendukung satu kemungkinan khusus untuk memfokuskan perhatianmu, kamu melewatkan sebagian besar pekerjaannya. Bagai, kamu tinggal dalam suatu kota dengan sejuta penduduk, dan ada pembunuhan, dan seorang detektif berkata, yah, kita tak punya bukti sama sekali, jadi apakah kita sudah mempertimbangkan kemungkinan bahwa Mortimer Snodgrass yang melakukannya?”

“Apakah dia yang melakukan?” kata Dumbledore.

“Tidak,” kata Harry. “Namun di waktu kemudian ternyata pembunuhnya adalah seseorang dengan rambut hitam, dan Mortimer memiliki rambut hitam, hingga semua orang jadi, ah, sepertinya memang Mortimer yang melakukannya. Hingga tidak adil bagi Mortimer untuk para polisi memasukkannya dalam pengawasan mereka tanpa memiliki alasan yang bagus untuk mencurigainya. Ketika ada banyak kemungkinan, sebagian besar pekerjaan adalah untuk menemukan jawaban sejatinyaтАУmulai mengawasinya. Kamu tidak memerlukan bukti, atau yang semacam bukti resmi yang diminta para ilmuwan atau pengadilan, namun kamu membutuhkan semacam petunjuk, dan petunjuk itu harus bisa membedakan kemungkinan itu dari jutaan yang lainnya. Sebaliknya kamu tidak bisa sekadar memetik jawaban benar dari udara kosong. Kamu bahkan tak bisa memetik kemungkinan yang pantas dipertimbangkan dari udara kosong. Dan pasti ada jutaan hal lain yang bisa kulakukan selain membawa-bawa batu ayahku. Hanya karena aku tidak tahu tentang alam semesta bukan berarti bahwa aku tak yakin tentang bagaimana aku harus berargumen dalam ketidakyakinanku. Hukum untuk berpikir tentang kemungkinan tidak kurang kuat dibandingkan dengan hukum yang mengatur logika yang ada sejak dulu, dan apa yang kamu baru saja lakukan itu tidak diizinkan.” Harry berhenti. “Kecuali, tentu saja, kamu memiliki suatu petunjuk yang tidak kamu sebutkan.”

“Ah,” kata Dumbledore. Dia mengetuk pipinya, terlihat merenung. “Argumen yang menarik, tentu saja, namun bukankah itu rusak pada saat ketika kamu membuat analogi antara sejuta pembunuh potensial dan hanya satu yang melakukan pembunuhan, dan mengambil satu dari banyak kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan, ketika beragam kemungkinan tindakan itu mungkin saja semuanya adalah bijaksana? Aku tidak mengatakan kalau membawa batu ayahmu adalah kemungkinan tindakan yang paling baik, hanya saja adalah lebih bijak untuk melakukannya daripada tidak.”

Dumbledore sekali lagi menjangkau ke dalam laci meja yang sama dengan yang tadi dia buka, kali ini sepertinya mencari-cari di bagian dalamтАУpaling tidak tangannya terlihat bergerak. “Aku akan berkomentar,” kata Dumbledore selagi Harry masih mencoba memilah bagaimana cara menjawab balasan yang benar-benar tak disangka-sangka ini, “bahwa adalah kesalahpahaman yang sering terjadi atas Ravenclaw bahwa seluruh anak- anak cerdas akan Diseleksi ke sana, dan tidak menyisakan untuk Asrama lain. Bukan begitu; Diseleksi ke Ravenclaw menandakan bahwa kamu didorong oleh keinginanmu untuk mengetahui hal-hal, yang merupakan kualitas yang tidak sama dengan kepandaian.” Sang penyihir tersenyum saat dia membungkuk di atas laci. “Meskipun demikian, kamu memang terlihat cukup cerdas. Tidak terlalu mirip dengan pahlawan muda biasa dan lebih seperti penyihir kuno misterius muda. Aku pikir aku mungkin sudah mengambil pendekatan yang salah denganmu, Harry, dan bahwa kamu mungkin mampu memahami hal-hal yang hanya sedikit yang bisa pahami. Jadi aku akan sedikit berani, dan menawarimu warisan tertentu yang lain.”

“Apa maksudmu тАж ” Harry terkesiap. “Ayahku тАж memiliki batu lain?”

“Maaf,” kata Dumbledore, “Aku ini masih lebih tua dan lebih misterius dari kamu dan kalau akan ada yang perlu diperlihatkan maka aku yang akan memperlihatkan, terima kasih тАж oh, di mana sih benda itu!” Dumbledore menjangkau lebih jauh ke dalam laci, dan masih lebih jauh. Kepalanya dan pundaknya dan seluruh badannya menghilang di dalam sampai hanya pinggang dan kakinya yang terlihat, seolah laci meja itu sudah melahapnya.

Harry tak bisa tidak penasaran seberapa banyak benda-benda di dalamnya dan seperti apa seluruh inventori akan terlihat.

Akhirnya Dumbledore bangkit keluar kembali dari laci itu, memegang tujuan pencariannya, yang dia letakkan di atas meja di samping batu itu.

Itu adalah buku pelajaran bekas, kumal, usang berjudul Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan oleh Libatius Borage. Ada gambar botol berasap di sampulnya.

“Ini,” Dumbledore melantunkan, “adalah buku pelajaran Ramuan tahun kelima ibumu.”

“Yang harus kubawa denganku setiap saat,” kata Harry.

“Yang menyimpan rahasia mengerikan. Satu rahasia yang pengungkapannya terbukti sebegitu membawa petaka hingga aku harus memintamu untuk berjanjiтАУdan aku memang membutuhkanmu untuk bersumpah dengan sungguh-sungguh, Harry, entah apa pun anggapanmu atas semua iniтАУtidak pernah mamberitahu siapapun atau apa pun.”

Harry mempertimbangkan buku pelajaran Ramuan tahun kelima ibunya, yang, rupanya, menyimpan rahasia mengerikan.

Masalahnya adalah bahwa Harry memang memandang sumpah macam itu dengan serius. Setiap sumpah adalah suatu Sumpah Tak-Terlanggar jika dibuat oleh orang yang tepat.

Dan тАж .

“Aku merasa haus,” kata Harry, “dan itu benar-benar bukan pertanda bagus.”

Dumbledore benar-benar gagal untuk menanyakan pertanyaan apa pun tentang pernyataan samar ini. “Apa kamu bersumpah, Harry?” kata Dumbledore. Matanya menatap tajam ke arah mata Harry. “Kalau tidak aku tak bisa memberitahumu.”

“Ya,” kata Harry. “aku bersumpah.” Itulah masalahnya dengan menjadi seorang Ravenclaw. Kau tidak bisa menolak penawaran seperti itu atau rasa penasaranmu akan memakanmu hidup-hidup, dan semua orang yang lain mengetahuinya.

“Dan aku bersumpah juga,” kata Dumbledore, “bahwa apa yang akan aku katakan ini adalah kebenaran.”

Dumbledore membuka buku itu, sepertinya dengan acak, dan Harry mendekat untuk melihat.

“Apa kamu lihat catatan-catatan ini,” kata Dumbledore dalam suara sebegitu rendah itu nyaris berupa bisikan, “tertulis di pinggiran-pinggiran buku?”

Harry sedikit menyipitkan mata. Halaman-halaman yang menguning sepertinya menjabarkan sesuatu yang disebut ramuan kesemarakan elang, banyak dari bahan-bahannya adalah benda yang sama sekali tak Harry kenali dan yang memiliki nama yang sepertinya bukan berasal dari bahasa Inggris. Tertulis di pinggiran halaman ada anotasi tulisan tangan yang berkata, aku penasaran apa yang akan terjadi kalau kamu memakai darah Thestral di sini dan bukannya blueberries? dan tepat di bawahnya ada jawaban dengan tulisan tangan yang berbeda, Kamu

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату