pada mereka yang membantuku belajar untuk kalah. Profesor Quirrell тАж bisakah anda tolong тАж hentikan itu?”
Profesor Quirrell mendesah, “Aku benar-benar minta maaf, Tn. Potter. Aku sadar kalau kau melihat ini sama menjengkelkannya entah kau berniat menjadi Pangeran Kegelapan atau tidak. Namun anak-anak itu juga mempunyai pelajaran hidup penting untuk dipelajari. Apa bisa diterima kalau aku menghadiahimu satu poin Quirrell sebagai permintaan maaf?”
“Buat jadi dua,” kata Harry.
Ada arus tawa terkejut, meredam beberapa tekanan.
“Baik,” kata Profesor Quirrell.
“Dan setelah aku lulus aku akan memburumu dan menggelitikimu.”
Ada lebih banyak tawa, walau Profesor Quirrell tak tersenyum.
Harry merasa seperti dia sedang bergulat dengan anaconda, mencoba memaksakan pembicaraan melalui jalur sempit yang akan membuat orang-orang menyadari kalau dia ternyata bukan Pangeran Kegelapan тАж kenapa Profesor Quirrell sebegitu curiga padanya?
“Profesor,” kata suara Draco yang tak diperkeras. “Adalah juga ambisiku untuk tak menjadi Pangeran Kegelapan yang bodoh.”
Ada kesunyian terkejut dalam ruang kelas.
Kau tak perlu melakukan ini! Harry nyaris mengucapkannya keras-keras, tapi sempat menjaga dirinya tepat waktu; Draco mungkin tak ingin diketahui kalau dia melakukan ini karena pertemanannya untuk Harry тАж atau untuk keinginan agar terlihat bersahabat тАж .
Menyebut itu sebagai keinginan agar terlihat bersahabat membuat Harry merasa kecil, dan jahat. Kalau Draco memang berniat membuatnya terkesan, usaha itu berhasil dengan sempurna.
Profesor Quirrell menjawab Draco dengan serius. “Kau khawatir kalau kau tak bisa berpura-pura kalah, Tn. Malfoy? Bahwa cacat ini yang mendeskripsikan Tn. Potter juga mendeskripsikanmu? Tentunya ayahmu mengajarimu lebih baik.”
“Ketika menyangkut berbicara, mungkin,” kata Draco, sekarang di dalam layar pengulang. “Tidak ketika menyangkut didorong-dorong dan dijatuhkan ke tanah. Aku ingin menjadi sekuat anda, Profesor Quirrell.”
Alis Profesor Quirrell naik dan menetap di sana. “Aku takut, Tn. Malfoy,” katanya setelah beberapa saat, “kalau perencanaan yang kubuat untuk Tn. Potter, melibatkan beberapa Slytherin yang lebih tua yang akan diberitahu setelahnya betapa bodohnya mereka, tidak akan terulang padamu. Namun ini adalah pendapat profesionalku kalau kau sudah sangat kuat. Kalau aku mendengar bahwa kau gagal, sebagaimana gagalnya Tn. Potter hari ini, aku akan membuat rencana yang sesuai dan meminta maaf padamu serta siapapun yang sudah kau lukai. Aku tak berpikir kalau ini akan diperlukan, meski begitu.”
“Aku mengerti, profesor,” kata Draco.
Profesor Quirrell melihat ke sekeliling kelas. “Apakah ada yang lain yang ingin menjadi kuat?”
Beberapa murid memandang sekitar dengan gugup. Beberapa, Harry pikir dari baris belakangnya, terlihat seolah mereka membuka mulut mereka tapi tak mengatakan apa pun. Pada akhirnya, tak seorang pun berbicara.
“Draco Malfoy akan menjadi salah satu jenderal dari tentara di dalam tahun kalian,” kata Profesor Quirrell, “apabila dia berkenan untuk terlibat dalam aktifitas setelah-sekolah itu. Dan sekarang, Tn. Potter, tolong maju.”
Ya, Profesor Quirrell sudah berkata, itu harus di depan semua orang, di depan teman-temanmu, karena itu adalah tempat di mana Snape berhadapan denganmu dan itu tempat di mana kau harus belajar untuk kalah.
Jadi sekarang para tahun pertama menyaksikan. Dalam kesunyian yang diperkuat secara magis, dan dengan permintaan baik dari Harry dan sang profesor untuk tak mengganggu. Hermione memalingkan wajahnya, tapi dia tidak berbicara atau bahkan memberikannya pandangan signifikan apa pun pada Harry, mungkin karena dia sudah pernah ada di sana dalam Ramuan juga.
Harry berdiri di matras biru lembut, seperti yang biasa ditemui di dalam dojo Muggle, yang sudah ditata Profesor Quirrell di atas lantai untuk ketika Harry dijatuhkan.
Harry takut atas apa yang dia mungkin lakukan. Jika Profesor Quirrell memang benar tentang niat membunuhnya тАж .
Tongkat sihir Harry diletakkan di meja Profesor Quirrell, bukan karena Harry tahu mantra apa pun yang bisa melindunginya, tapi karena kalau tidak (pikir Harry) dia mungkin akan mencoba menjejalkannya ke dalam lubang mata seseorang. Kantongnya ada di sana, sekarang berisi Time-Turnernya yang terlindungi namun tetap masih rentan.
Harry sudah memohon pada Profesor Quirrell untuk melakukan Transfigurasi untuknya sepasang sarung tangan tinju dan mengunci itu di tangannya. Profesor Quirrell memberinya pandangan diam memahami, dan menolak.
Aku tak akan mengincar mata mereka, aku tak akan mengincar mata mereka, aku tak akan mengincar mata mereka, itu akan jadi akhir dari kehidupanku di Hogwarts, aku akan dipenjara, Harry mengulangi kata-kata itu dalam hati, mencoba memaku pikiran itu dalam otaknya, berhadap itu akan menetap di sana jika niat membunuhnya mengambil alih.
Profesor Quirrell kembali, mengawal tiga belas Slytherin lebih tua yang berasal dari tahun-tahun berbeda. Harry mengenali salah satu dari mereka sebagai orang yang dia lempar dengan pie. Dua yang lain dari konfrontasi itu juga hadir. Orang yang mengatakan untuk berhenti, kalau mereka benar-benar tak boleh melakukan ini, tidak ada.
“Aku ulangi,” kata Profesor Quirrell, terdengar sangat ketat, “Potter tidak boleh benar-benar terluka. Tiap dan seluruh kecelakaan akan diperlakukan sebagai tindakan sengaja. Apa kalian paham?”
Para Slytherin lebih tua mengangguk, menyeringai.