Pelayannya, mengenakan satu jubah yang masih terlihat berat dan formal sementara terlihat cukup pendek dari yang biasanya, menunduk dengan hormat dan pergi, menutup pintu di belakangnya.

Profesor Quirrell mengayunkan satu tangan ke arah pintu, dan satu palang bergeser menutup. “Perhatikan palang di sisi dalam. Ruangan ini, Tn. Potter, dikenal sebagai Mary’s Room. Ini ternyata tak bisa ditembus oleh segala macam penerawangan, dan yang kumaksud memang semua; Dumbledore sendiri tak akan mendeteksi apa pun yang terjadi di sini. Mary’s Room digunakan oleh dua jenis orang. Jenis pertama adalah yang terlibat dalam kesenangan haram. Dan jenis kedua menjalani kehidupan yang menarik.”

“Benarkah,” kata Harry.

Profesor Quirrell mengangguk.

Bibir Harry terpisah dalam antisipasi. “Akan sia-sia untuk hanya duduk di sini dan menikmati makan siang, kalau begitu, tanpa melakukan sesuatu yang spesial.”

Profesor Quirrell tersenyum, kemudian mengeluarkan tongkat sihirnya dan menyentakkannya ke arah pintu. “Tentu saja,” katanya, “orang-orang yang menjalani kehidupan yang menarik mengambil tindakan pencegahan yang lebih tuntas dari mereka yang mencari senang. Aku baru saja menutup rapat ruangan ini. Tidak ada yang akan menyelinap masuk atau keluar ruangan iniтАУmelalui celah di bawah pintu, contohnya. Dan тАж”

Profesor Quirrell kemudian mengucapkan tak kurang dari empat Mantra berbeda, yang tak satu pun Harry kenali.

“Bahkan itu tak benar-benar cukup,” kata Profesor Quirrell. “Jika kita sedang melakukan sesuatu yang memang sungguh penting, akan merupakan suatu keharusan untuk melakukan dua puluh tiga pemeriksaan selain itu. Jika, sebut saja, Rita Skeeter tahu atau menebak kalau kita akan datang ke sini, adalah suatu kemungkinan kalau dia ada di ruangan ini mengenakan Jubah Gaib yang sebenarnya. Atau dia bisa saja merupakan seorang Animagus dengan bentuk kecil, mungkin. Ada beragam tes untuk mencoret kemungkinan langka macam itu, tapi untuk melakukan seluruhnya akan melelahkan. Tetap saja, aku bertanya-tanya apakah aku lakukan saja, hanya supaya aku tak mengajarimu kebiasaan buruk?” Dan Profesor Quirrell mengetukkan satu jari di pipinya, terlihat tak memperhatikan.

“Tidak apa,” kata Harry, “Aku mengerti, dan aku akan mengingatnya.” Walau dia sedikit kecewa kalau mereka tak melakukan sesuatu yang benar-benar penting.

“Baiklah,” kata Profesor Quirrell. Dia bersandar di kursinya, tersenyum lebar. “Kau ditempa dengan cukup baik hari ini, Tn. Potter. Gagasan dasarnya adalah milikmu, aku yakin, bahkan jika kau mendelegasikan pelaksanaannya. Aku tidak berpikir kalau kita akan mendengar lebih banyak dari Rita Skeeter setelah ini. Lucius Malfoy tidak akan senang dengan kegagalannya. Jika dia pintar, dia akan lari dari negara ini saat dia sadar dia sudah dibodohi.”

Suatu sensasi tenggelam mulai muncul di perut Harry. “Lucius ada di belakang Rita Skeeter тАж ?”

“Oh, kau tak menyadari itu?” kata Profesor Quirrell.

Harry tak memikirkan tentang apa yang akan terjadi pada Rita Skeeter setelahnya.

Sama sekali.

Tidak sedikit pun.

Tapi dia akan dipecat dari pekerjaannya, tentu saja dia akan dipecat, dia mungkin memiliki anak yang sedang ada di Hogwarts untuk yang Harry tahu, dan sekarang itu lebih buruk, jauh lebih burukтАУ

“Apakah Lucius akan membunuhnya?” kata Harry dalam suara yang nyaris terdengar. Di suatu tempat di kepalanya, si Topi Seleksi berteriak padanya.

Profesor Quirrell tersenyum kering. “Jika kau belum pernah berurusan dengan jurnalis sebelumnya, ambil dariku bahwa dunia menjadi sedikit lebih cerah tiap kali ada satu jurnalis mati.”

Harry melompat dari kursinya dalam gerakan bergetar, dia harus menemukan Rita Skeeter dan memperingatkannya sebelum terlambatтАУ

“Duduk,” kata Profesor Quirrell dengan tajam. “Tidak, Lucius tidak akan membunuhnya. Tapi Lucius membuat hidup jadi teramat tak menyenangkan untuk mereka yang melayaninya dengan buruk. Miss Skeeter akan lari dan memulai lagi hidupnya dengan satu nama baru. Duduk, Tn. Potter; tak ada yang bisa kau lakukan di titik ini, dan kau ada suatu pelajaran untuk dipelajari.”

Harry duduk, perlahan. Ada pandangan kecewa, jengkel di wajah Profesor Quirrell yang lebih membuat Harry berhenti dibanding kata-katanya.

“Ada waktu-waktu,” kata Profesor Quirrell, suaranya memotong, “ketika aku cemas bahwa pikiran Slytherin brilianmu memang sia-sia pada dirimu. Ulangi setelahku. Rita Skeeter adalah wanita yang keji, menjijikkan.”

“Rita Skeeter adalah wanita yang keji, menjijikkan,” kata Harry. Dia tak nyaman mengatakan itu, tapi sepertinya tak ada tindakan lain yang bisa dilakukan, tidak ada sama sekali.

“Rita Skeeter mencoba menghancurkan reputasiku, tetapi aku melaksanakan suatu rencana yang cerdas dan menghancurkan reputasinya lebih dulu.”

“Rita Skeeter menantangku. Dia kalah dalam permainan, dan aku menang.”

“Rita Skeeter adalah suatu halangan terhadap rencana masa depanku. Aku tak punya pilihan kecuali menghadapinya jika aku ingin semua rencana itu untuk berhasil.”

“Rita Skeeter adalah musuhku.”

“Aku tak mungkin bisa menyelesaikan apa pun dalam hidup jika aku tak rela mengalahkan musuh- musuhku.”

“Aku sudah mengalahkan salah satu dari musuh-musuhku hari ini.”

“Aku adalah anak baik.”

“Aku layak menerima hadiah spesial.”

“Ah,” kata Profesor Quirrell, yang sudah mengenakan senyuman murah hati untuk beberapa kalimat terakhir,

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату