Tetap, episode singkat atas apa-pun-tadi sudah membuat Harry memutuskan. Dia tak bisa mengatakan tidak, tidak setelah Profesor Quirrell melewati sebegitu banyak masalah.
“Ya,” kata Harry.
Profesor Quirrell mengangkat satu jari memperingatkan, kemudian mengeluarkan tongkat sihirnya lagi, mengunci pintunya lagi, dan mengulangi tiga Mantra yang sama dengan yang tadi.
Kemudian Profesor Quirrell mengeluarkan buku itu dari jubahnya dan melemparkannya pada Harry, yang nyaris menjatuhkannya ke supnya.
Harry melemparkan Profesor Quirrell suatu pandangan kemarahan tanpa daya. Kau tak boleh melakukan itu terhadap buku, dimantrai atau tidak.
Harry membuka buku itu dengan perhatian yang sudah mendarah daging, naluriah. Halaman-halamannya terasa terlalu tebal, dengan tekstur yang tak seperti kertas Muggle atau perkamen sihir. Dan isinya …
тАж kosong?
“Apakah aku harusnya melihatтАУ”
“Lihat lebih dekat bagian awal,” kata Profesor Quirrell, dan Harry (lagi dengan perhatian tanpa daya, mendarah daging itu) membalik setumpuk halaman.
Huruf-hurufnya jelas merupakan tulisan tangan, dan sangat sukar untuk dibaca, tetapi Harry mengira kata- katanya bisa jadi Latin.
“Apa ini?” kata Harry.
“Itu,” kata Profesor Quirrell, “adalah suatu rekaman dari penelitian magis dari seorang Muggleborn yang tak pernah datang ke Hogwarts. Dia menolak suratnya, dan melakukan investigasi kecilnya sendiri, yang tak pernah sampai sangat jauh tanpa tongkat sihir. Dari deskripsi pada plakatnya, aku berharap bahwa namanya memiliki makna lebih untukmu daripada bagiku. Itu, Harry Potter, adalah diary Roger Bacon.”
Harry nyaris pingsan.
Bertengger di dinding, di tempat di mana Profesor Quirrell tadi tersandung, berkilauan mayat hancur dari kumbang biru cantik.
*Chapter 27*: Empati
Catatan penerjemah: swap space tidak kuterjemahkan karena aku tak tahu padanan katanya dalam istilah perkomputeran Bahasa Indonesia (nanti kuganti kalau sudah ketemu). Kata ‘Lord’ biasanya kuterjemahkan sebagai Pangeran, seperti dalam Dark Lord (Pangeran KegelapanтАУsebutan Voldemort dalam novel). Tapi di bab ini aku tetap membiarkannya menjadi ‘Lord’ karena konteksnya lebih ke artinya sebagai ‘Tuan’ dan bahkan mungkin mempertuhankan. Menyangkut kata Tuhan, biasanya fic ini memakai kata ‘god’ yang kuartikan sebagai dewa (agak aneh ketika merujuk pada Profesor McGonagall di awal). Tapi pada bab ini author memakai ‘God’ huruf kapital G, dalam kalimat yang menurutku adalah kutipan yang bagus. Terakhir, ketika Harry memberi nasihat dari buku-buku, Author memakai kata ‘date’ (dalam konteks sudah menjadi kekasih) tetapi kuterjemahkan sebagai ‘mengejar’ karena sesuai kanon keduanya tak memiliki hubungan romantis.
J. K. Rowling 87% yakin kalau kau akan meledak terbakar.
Roger Bacon hidup di abad ke 13 dan diakui sebagai salah satu dari para penyokong dari metode ilmiah. Memberi seorang ilmuwan diary eksperimentalnya adalah seperti memberi seorang penulis sebuah pena, bukan milik Shakespears, tapi milik seseorang yang membantu menciptakan tulisan.
Bukan tiap hari kau bisa melihat Harry Potter memohon.
“Pleeaaase,” rengek Harry Potter.
Fred dan George menggelengkan kepala mereka lagi, tersenyum.
Ada pandangan menderita di wajah Harry Potter. “Tapi aku memberi tahu kalian bagaimana aku melakukan hal itu dengan kucing Kevin Entwhistle, dan Hermione dan soda yang menghilang, dan aku tak bisa memberi tahu kalian tentang Topi Seleksi atau Remembrall atau Profesor Snape тАж .”
Fred dan George mengangkat bahu dan berbalik untuk pergi.
“Jika kau akhirnya mengetahuinya,” kata si kembar Weasley, “pastikan untuk memberi tahu kami.”
“Kalian kejam! Kalian berdua kejam!”
Fred dan George dengan rapat menutup pintu ke ruang kelas kosong di belakang mereka, dan memastikan untuk menjaga senyuman dari wajah mereka untuk sesaat, hanya untuk jaga-jaga misalnya Harry Potter bisa melihat menembus pintu.
Kemudian mereka berputar di satu tikungan dan wajah mereka merosot.
“Aku tidak berpikir kalau tebakan-tebakan HarryтАУ”
“тАУmemberimu ide-ide apa pun?” kata mereka pada satu sama lain pada saat bersamaan, dan kemudian bahu mereka merosot lebih jauh.
Ingatan relevan terakhir mereka adalah Flume menolak membantu mereka, walau mereka tak bisa mengingat apa yang mereka minta untuk lakukan …
тАж tapi mereka pasti mencari ke tempat lain dan menemukan seseorang untuk membantu mereka melakukan sesuatu yang ilegal, atau mereka tak akan setuju untuk menerima Obliviate setelahnya.
Bagaimana mungkin mereka bisa melakukan semua itu hanya dengan empat puluh Galleon?
Awalnya mereka khawatir kalau mereka memalsukan bukti yang sebegitu bagus hingga Harry benar-benar akan menikahi Ginny тАж tapi mereka sudah memikirkan itu juga, sepertinya. Laporan rapat Wizengamot sudah dirubah lagi untuk mengembalikan ke keadaan laporan itu pada awalnya, kontrak perjodohan sudah menghilang