“Jadi kau melihat semuanya,” kata Harry. “Disillusionment, aku pikir itu disebut.”

Suatu senyuman tipis. “Adalah bodoh untukku mengambil sedikit saja resiko untuk membiarkanmu terluka.”

“Dan kau ingin melihat hasil dari tesmu dengan matamu sendiri,” kata Harry. “Jadi. Apakah aku seperti ayahku?”

Suatu ekspresi sedih aneh mendatangi pria itu, salah satu yang terlihat asing di wajahnya. “Aku harus mengatakan lebih dulu, Harry Potter, kalau kau miripтАУ”

Severus berhenti.

Dia memandang Harry.

“Lestrange memanggilmu sebagai anak darah lumpur,” Severus berkata dengan perlahan. “Itu sepertinya tak mengganggumu.”

Harry mengerutkan alisnya. “Tidak dalam keadaan itu, tidak.”

“Kau baru saja menolongnya,” kata Severus. Matanya tajam pada Harry. “Dan dia melemparkannya kembali ke mukamu. Tentu itu bukan sesuatu yang kau bisa langsung maafkan?”

“Dia baru saja melalui suatu pengalaman yang cukup menyakitkan,” kata Harry. “Dan aku tak berpikir kalau diselamatkan oleh tahun pertama tidak akan banyak membantu harga dirinya, juga.”

“Aku kira itu cukup mudah untuk dimaafkan,” kata Severus, dan suaranya janggal, “karena Lestrange tak berarti apa pun untukmu. Hanya seorang Slytherin aneh. Jika itu adalah seorang teman, mungkin, kau akan merasa jauh lebih terluka oleh apa yang dia katakan.”

“Jika dia adalah seorang teman,” kata Harry, “Lebih banyak alasan untuk memaafkannya.”

Ada kesunyian panjang. Harry merasa, dan dia tak bisa mengatakan kenapa atau dari mana, kalau udaranya mulai terisi dengan tekanan mengerikan, seperti air yang semakin naik, dan naik, dan naik.

Kemudian Severus tersenyum, terlihat seketika mengendur sekali lagi, dan seluruh tekanan menghilang.

“Kau adalah orang yang sangat pemaaf,” kata Severus, masih tersenyum. “Aku pikir ayah tirimu, Michael Verres-Evans, adalah yang mengajarkannya padamu.”

“Lebih seperti fiksi ilmiah dan koleksi fantasi Dad,” kata Harry. “Semacam orangtua kelimaku, sebenarnya. Aku sudah menjalani kehidupan dari seluruh karakter di dalam semua buku-bukuku, dan seluruh kebijakan perkasanya berkumandang di dalam kepalaku. Di suatu tempat di sana ada seseorang seperti Lesath, aku harap, walau aku tak bisa mengatakan siapa. Tak sukar untuk menempatkan diriku di tempatnya. Dan adalah buku-bukuku yang memberitahuku apa yang harus dilakukan tentangnya, juga. Orang baik memaafkan.”

Severus memberinya tawa kecil, terhibur. “Aku takut aku tak akan tahu banyak tentang apa yang orang baik akan lakukan.”

Harry melihatnya. Itu cukup menyedihkan, sebenarnya. “Akan kupinjamkan padamu beberapa novel dengan orang baik di dalamnya, kalau kau mau.”

“Aku ingin menanyakan nasihatmu tentang sesuatu,” kata Severus, suaranya biasa. “Aku mengenal Slytherin tahun kelima lain yang sedang ditindas oleh Gryffindor. Dia sedang mencoba mengambil hati seorang gadis Muggleborn cantik, yang menemukannya sedang ditindas, dan mencoba menyelamatkannya. Dan dia memanggilnya sebagai darah lumpur, dan itu adalah akhir dari mereka. Dia meminta maaf, berulang kali, tapi dia tak pernah memaafkannya. Apakah kau memiliki pendapat untuk apa yang harusnya dia katakan atau lakukan, untuk memenangkan dari gadis itu pengampunan yang kau berikan untuk Lestrange?”

“Erm,” kata Harry, “berdasarkan hanya dari informasi itu, aku tak yakin dia adalah utamanya yang memiliki masalah. Aku akan mengatakan padanya untuk tak mengejar seseorang yang tak mampu memaafkan. Misalkan mereka menikah, bisakah kau bayangkan kehidupan di dalam rumah tangga itu?”

Ada jeda.

“Oh, tapi dia bisa memaafkan,” kata Severus dengan perasaaan terhibur dalam suaranya. “Kenapa, setelahnya, dia pergi dan menjadi kekasih dari si penindas. Katakan padaku, kenapa dia memaafkan si penindas, dan bukan yang ditindas?”

Harry mengangkat bahu. “Dalam tebakan liar, karena si penindas sudah melukai orang lain sangat buruk, dan si tertindas melukai si gadis hanya sedikit, dan untuknya itu terasa jauh lebih tak termaafkan entah bagaimana. Atau, bukannya ingin mempertajam maksud, apakah si penindas tampan? Atau untuk masalah itu, kaya?”

Ada jeda lain.

“Ya untuk keduanya,” kata Severus.

“Dan itulah yang terjadi,” kata Harry. “Bukannya aku pernah mengalami sekolah menengah, tapi buku-bukuku memberiku untuk memahami bahwa ada satu jenis gadis remaja yang akan murka oleh satu penghinaan jika si bocah itu biasa atau miskin, tapi yang bisa entah bagaimana menemukan ruang di hatinya untuk memaafkan seorang bocah kaya dan tampan atas penindasannya. Dia dangkal, dalam kata lain. Katakan pada siapapun itu kalau gadis itu tak layak untuknya dan dia perlu melupakannya dan berjalan terus dan lain kali untuk mengejar gadis yang tak dangkal dan bukannya cantik.”

Severus menatap Harry dalam kesunyian, matanya mengkilap. Senyumannya sudah memudar, dan walaupun wajah Severus sudah berkedut, itu tak kembali.

Harry mulai merasa sedikit gugup. “Um, bukannya aku sendiri memiliki pengalaman dalam area itu, jelas, tapi aku pikir itulah yang penasihat bijak dari buku-bukuku akan katakan.”

Ada lebih banyak kesunyian dan lebih banyak kilauan.

Itu mungkin adalah waktu yang baik untuk mengganti subjeknya.

“Jadi,” kata Harry. “Apakah aku lulus dari tesmu, apa pun itu?”

“Aku pikir,” kata Severus, “kalau tak perlu lagi ada percakapan di antara kita, Potter, dan kau akan teramat bijak kalau tak pernah membicarakan yang ini.”

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату