ketakutan, sendiri dengan seluruh ingatan terburuknya, bahkan dalam mimpinya, tiap detik di tiap hari.
Untuk sesaat Harry membayangkan Mum dan Dadnya sendiri di Azkaban dengan para Dementor yang menyedot habis kehidupan mereka, menguras ingatan bahagia atas cinta mereka pada Harry. Hanya untuk sesaat, sebelum imajinasinya memutuskan sekring dan memanggil pemadaman darurat dan mengatakan padanya untuk tak pernah membayangkan itu lagi.
Apakah sesuatu yang benar untuk melakukan itu pada siapapun, bahkan orang paling jahat nomor dua di dunia?
Tidak, kata kebijakan buku-buku Harry, tidak jika ada jalan lain, jalan lain apa pun.
Dan kecuali sistem keadilan dunia sihir memang sesempurna penjara merekaтАУdan itu terdengar cukup tak mungkin, seluruh hal dipertimbangkanтАУsuatu tempat di Azkaban ada seseorang yang benar-benar tak bersalah, dan mungkin lebih dari satu.
Ada suatu sensasi terbakar di tenggorokan Harry, dan kelembaban terkumpul di matanya, dan dia ingin menteleportasi seluruh tahanan Azkaban ke tempat aman dan memanggil api dari langit dan menghancurkan tempat mengerikan itu sampai ke batuan dasar. Tapi dia tak bisa, karena dia bukan Tuhan.
Dan Harry mengingat apa yang Profesor Quirrell pernah katakan di bawah cahaya bintang: Terkadang, ketika dunia tak sempurna ini terlihat penuh kebencian, aku ingin tahu apakah mungkin ada suatu tempat lain, jauh, di mana aku harusnya berada тАж . Namun bintang-bintang itu teramat, sangat jauh тАж . Dan aku ingin tahu apa yang akan kuimpikan, kalau aku tertidur untuk waktu yang sangat lama.
Saat ini dunia tak sempurna ini terlihat penuh kebencian.
Dan Harry tak bisa memahami kata-kata Profesor Quirrell, itu mungkin suatu alien yang mengatakannya, atau suatu Kecerdasan Buatan, sesuatu yang terbentuk di sepanjang garis yang sebegitu berbeda dari Harry hingga otaknya tak bisa dipaksa beroperasi di mode itu.
Kau tak bisa meninggalkan planetmu sendiri selagi itu masih memiliki suatu tempat seperti Azkaban.
Kau harus tetap tinggal dan bertarung.
*Chapter 28*: Reduksionisme
Apa pun yang bisa Rowling akan Rowling.
Ini harus sekali lagi ada tanpa perlu dikatakan, tapi pandangan yang diungkapkan oleh Severus Snape tidak begitu saja mencerminkan pandangan penulis.
“Oke,” kata Harry, menelan. “Oke, Hermione, sudah cukup, kau bisa berhenti.”
Pil gula putih di depan Hermione masih belum berubah bentuk atau warnanya sama sekali, biarpun dia berkonsentrasi lebih keras dari yang pernah Harry lihat, matanya tertutup rapat, butiran keringat di keningnya, tangannya bergetar saat menggenggam tongkat sihirтАУ
“Hermione, stop! Ini tak akan berhasil, Hermione, aku pikir kita tak bisa membuat benda-benda yang masih belum ada!”
Perlahan, tangan Hermione mengendurkan genggamannya pada tongkat sihir.
“Aku mengira aku merasakannya,” katanya dalam sesuatu yang adalah bisikan belaka. “aku mengira aku mulai merasakan Transfigurasinya, hanya untuk sesaat.”
Ada gumpalan di tenggorokan Harry. “Kau mungkin hanya membayangkannya. Berharap terlalu keras.”
“Mungkin aku memang,” katanya. Dia terlihat seolah dia ingin menangis.
“Perlahan, Harry mengambil pensil mekanik di tangannya, dan menggapai ke selembar kertas dengan seluruh isinya di coret, dan menggambar satu garis melewati isi yang mengatakan ‘OBAT ALZHEIMER’.
Mereka tak bisa memberi siapapun suatu pil hasil Transfigurasi. Tapi Transfigurasi paling tidak dalam jenis yang bisa mereka lakukan, tidak memantrai targetnyaтАУitu tidak akan melakukan Transfigurasi atas sapu biasa ke sapu terbang. Jadi jika Hermione memang berhasil membuat suatu pil, itu akan jadi suatu pil nonmagis, yang bekerja karena alasan material biasa. Merka bisa saja diam-diam membuat pil untuk suatu laboratorium sains Muggle, membiarkan mereka mempelajari pil itu dan mencoba melakukan rekayasa-terbalik atas mereka sebelum Transfigurasinya memudar тАж tak ada satu pun dari kedua dunia perlu tahu kalau sihir sudah terlibat, itu akan jadi terobosan ilmiah lain тАж .
Itu bukanlah suatu hal yang seorang penyihir pernah pikirkan juga. Mereka tak menghargai pola-pola atom sebegitu tinggi, mereka tak berpikir kalau material tak termantrai sebagai benda kekuatan. Jika itu tak bersifat magis, itu tak menarik.
Lebih awal, Harry sudah dengan sangat diam-diamтАУdia bahkan tak memberi tahu HermioneтАУmencoba melakukan Transfigurasi teknologi nano a la Eric Drexler. (Dia mencoba membuat suatu ‘desktop nanofactory’, tentu saja, bukannya perakit pereplikasi-diri kecil, Harry tidak gila.) Akan merupakan kedewaan dalam sekali tembak jika itu berhasil.
“Cuma itu saja untuk hari ini, benar?” kata Hermione. Dia merosot di kursinya, menyandarkan kepala pada sandarannya; dan wajahnya menunjukkan kelelahannya, yang adalah sangat tak biasa untuk Hermione. Dia suka berpura-pura jadi tanpa batas, paling tidak ketika ada Harry.
“Satu lagi,” kata Harry dengan hati-hati, “tapi yang ini kecil, plus ini mungkin bisa benar-benar berhasil. Aku menyimpannya untuk yang terakhir karena aku berharap kita bisa mengakhiri dengan suatu hal yang menyemangati. Ini benda nyata, bukan seperti phaser. Mereka sudah membuatnya di dalam laboratorium, bukan seperti obat Alzheimer. Dan itu adalah zat umum, bukan spesifik seperti buku-buku yang hilang yang kau coba buat Transfigurasi salinannya. Aku membuat suatu diagram struktur molekularnya untuk menunjukkannya padamu. Kita hanya ingin membuatnya lebih panjang dari yang pernah dilakukan sebelumnya, dan dengan seluruh tabungnya sejajar, dan titik akhirnya tertanam dalam berlian.” Harry menghadirkan selembar kertas grafik.
Hermione menegakkan diri, mengambilnya, dan mempelajarinya, dahi berkerut. “Ini semua atom karbon? Dan Harry, apa namanya? Aku tak bisa melakukan Transfigurasi atasnya jika aku tak tahu apa sebutannya.”
Harry membuat wajah jijik. Dia masih punya masalah membiasakan diri pada hal semacam itu, harusnya tak masalah apa sebutan suatu hal jika kan mengetahui apa itu. “Mereka disebut buckytube, atau karbon nanotube. Itu