Kamu PASTI baru bercanda, Harry berkata pada bagian itu dari dirinya.
Tapi eksperimennya tak dihitung kalau itu tidak diulang, ya kan? Dan ini sudah terlanjur basah, bukan begitu? Bukankah dia ingin tahu apa yang akan terjadi kali ini? Bukankah dia penasaran? Bagaimana kalau dia mendapatkan hasil yang berbeda?
Hey, aku yakin kamu adalah bagian otakku yang sama dengan yang mendorongku untuk melakukan keisengan itu pada Neville Longbottom.
Er, mungkin?
Dan bukankah ini sebegitu luar biasa jelas kalau aku lakukan ini aku akan menyesalinya sedetik setelah semuanya terlambat?
Um тАж .
Yeah. Jadi, TIDAK.
“Ahem,” kata Dumbledore dari podium, mengelus jenggot perak panjangnya. “Hanya beberapa kata lagi sekarang kita semua sudah makan dan minum. Aku punya beberapa pemberitahuan awal-masa-belajar untuk kuberi pada kalian.”
“Para tahun pertama harus perhatikan kalau hutan di tanah Hogwarts itu terlarang untuk semua murid. Karena itulah itu disebut Hutan Terlarang. Kalau itu diizinkan maka namanya akan jadi Hutan Diizinkan.”
Cukup jelas. Catatan untukku: Hutan Terlarang itu terlarang.
“Aku juga sudah diminta oleh Tn. Filch, si penjaga sekolah, untuk mengingatkan kalian semua bahwa tak boleh menggunakan sihir di antara kelas-kelas dalam koridor. Sayangnya, kita semua tahu bahwa apa yang seharusnya terjadi, dan apa yang memang terjadi, adalah dua hal yang berbeda. Terima kasih sudah mengingat hal ini.”
Er…
“Uji coba Quidditch akan diadakan minggu kedua sekolah. Siapa saja yang berminat untuk bemain dalam tim asrama mereka harus menghubungi Madam Hooch. Siapa saja yang berminat untuk dalam merubah ulang seluruh permainan Quidditch harus menghubungi Harry Potter.”
Harry menghirup ludahnya sendiri dan langsung terbatuk saat semua mata berbalik ke arahnya. Bagaimana bisa! Dia belum bertatapan dengan mata Dumbledore sekali pun тАж dia tidak berpikir. Dia yakin dia tidak tengah memikirkan tentang Quidditch saat itu! Dia tak pernah membicarakannya pada orang lain kecuali Ron Weasley dan dia pikir Ron tidak akan menceritakan pada orang lain тАж atau Ron berlari pada seorang profesor untuk mengadu? Bagaimana bisa тАж .
“Tambahan lagi, aku harus memberitahu kalian bahwa tahun ini, koridor lantai tiga di sisi kanan terlarang untuk mereka yang tak ingin mati dalam cara yang sangat menyakitkan. Itu dijaga oleh serangkaian jebakan rumit berbahaya dan berpotensi mematikan, dan kalian tidak akan bisa melewati semuanya, khususnya kalau kamu masih dalam tahun pertama.”
Harry sudah mati rasa di titik ini.
“Dan terakhir, aku perpanjang terima kasihku yang terbesar untuk Quirinus Quirrell karena dengan heroik setuju untuk mengambil jabatan Profesor Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts.” Pandangan Dumbledore bergerak mencari ke arah para murid. “Aku harap seluruh murid akan memperpanjang pada Profesor Quirrell sopan santun dan toleransi sepenuhnya yang memang sepantasnya atas pelayanan luar biasanya pada kalian dan sekolah ini, dan bahwa kalian tidak akan mengganggu kami dengan keluhan remeh tentangnya, kecuali kalian mau mencoba melakukan pekerjaannya.”
Apa maksud dari itu?
“Aku sekarang serahkan waktu ini pada anggota sekolah baru kita Profesor Quirrell, yang ingin mengatakan beberapa patah kata.”
Pria muda, kurus, gugup yang pertama kali Harry temui di Leaky Cauldron perlahan berjalan naik ke podium, memandang dengan takut ke semua arah. Harry melihat sekilas ke belakang kepalanya, dan sepertinya Profesor Quirrell mungkin sudah mulai botak, meskipun telihat cukup muda.
“Penasaran apa yang salah dengan dia,” bisik si penyihir lebih tua di sebelah Harry. Komentar-komentar bisikan yang sama juga terdengar di sekitar meja.
Profesor Quirrell sampai ke podium dan berdiri di sana, berkedip. “Ah тАж .” katanya. “Ah тАж .” kemudian keberaniannya sepertinya benar-benar gagal, dan dia berdiri di sana dalam diam, sesekali berkedut.
“Oh, bagus,” bisik si murid lebih tua, “kelihatannya akan jadi tahun panjang lain di kelas PertahananтАУ”
“Salam, murid-murid mudaku,” kata Profesor Quirrell dalam nada kering, percaya diri. “Kita semua tahu bahwa Hogwarts cenderung mengalami kekurangberuntungan tertentu dalam pemilihannya atas posisi ini, dan aku yakin banyak dari kalian yang sudah ingin tahu kemalangan apa yang akan jatuh ke atasku tahun ini. Aku yakinkan kalian, bahwa kemalangan itu tidak akan berupa ketidakkompetenanku.” Dia tersenyum tipis. “Percaya atau tidak, aku sudah lama berharap bahwa suatu saat akan mencoba mengalami jadi Profesor atas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di sini di Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry. Di mana yang pertama kali mengajar adalah Salazar Slytherin sendiri, dan saat abad keempat belas adalah suatu tradisi untuk seorang penyihir petarung terkuat dalam semua persuasi untuk mencoba mengajar di sini. Profesor Pertahanan yang lampau juga sudah mencakup bukan saja pahlawan pengembara legendaris Harold Shea namun juga Baba Yaga kutip abadi akhir kutip, ya, aku lihat beberapa dari kalian masih gemetar saat mendengar namanya diucapkan walaupun dia sudah mati selama enam ratus tahun. Itu pasti adalah tahun yang menarik untuk menghadiri Hogwarts, bukan begitu?”
Harry menelan keras, mencoba menahan sentakan emosi seketika yang menguasainya ketika Profesor Quirrell mulai bicara. Nada tapatnya mengingatkan dia sama seperti pengajar di Oxford, dan mulailah Harry sadar kalau dia tidak akan melihat rumahnya atau Mumnya atau Dadnya sampai Natal.
“Kalian sudah terbiasa untuk posisi Pertahanan diisi oleh para inkompeten, para begundal, dan mereka yang tak beruntung. Untuk semua dengan rasa sejarah, itu semua mengandung reputasi yang benar-benar berbeda. Tidak semua yang mengajar di sini adalah yang terbaik, namun semua yang terbaik mengajar di Hogwarts. Dengan persekutuan penuh kebesaran ini, dan setelah sebegitu menanti sampainya hari ini, aku akan sangat malu untuk menempatkan standar diriku lebih rendah dari kesempurnaan. Dan juga aku memang berniat untuk membuat masing-masing dari kalian selalu mengingat tahun ini sebagai kelas Pertahanan terbaik yang pernah kalian peroleh. Apa yang kalian pelajari tahun ini akan selamanya bertindak sebagai landasan teguh kalian dalam