seni Pertahanan, tak peduli siapa pengajar kalian sebelum dan sesudah.”

Ekspresi Profesor Quirrell mulai menjadi serius. “Kita punya sebegitu banyak wilayah untuk ditebus dan tak banyak waktu untuk mencakupnya. Karena itu aku berniat untuk keluar dari kebiasaan mengajar Hogwarts dalam sejumlah hal, demikian juga memperkenalkan beberapa aktivitas setelah-sekolah opsional.” Dia berhenti. “Kalau itu belum cukup, mungkin aku bisa menemukan cara-cara baru untuk memotivasi kalian. Kalian adalah murid- murid yang sudah lama kutunggu, dan kalian akan melakukan usaha yang paling baik dalam kelas Pertahanan yang sudah lama kutunggu ini. Aku akan menambahkan semacam ancaman mengerikan, seperti ‘Kalau tidak kalian akan sengsara menderita ‘, tapi itu akan jadi sangat klise, bukan begitu? Aku bangga atas diriku sendiri karena jadi lebih imajinatif dari itu. Terima kasih.”

Kemudian semangat dan percaya diri seolah habis terkuras dari Profesor Quirrell. Mulutnya terbuka seolah dia tiba-tiba menemukan dirinya menghadapi penonton yang tak terduga, dan dia berputar dengan sentakan kejang dan berlari ke tempat duduknya, tertunduk seolah dia akan ambruk dan meledak.

“Dia terlihat sedikit aneh,” bisik Harry.

“Meh,” kata si murid yang terlihat lebih tua. “Kamu belum lihat apa pun.”

Dumbledore melanjutkan podium.

“Dan sekarang,” kata Dumbledore, “sebelum kita pergi tidur, mari kita nyanyikan lagu sekolah! Semua orang pilih nada dan kata-kata favoritnya sendiri, dan ayo kita mulai!”

Chapter 13: Menanyakan Pertanyaan yang Salah

Elen sila J. K. Rowling omentielvo.

EDIT: Jangan panik. Aku sungguh-sungguh bersumpah bahwa ada penjelasan logis, dengan pertanda, sesuai-kanon untuk semua yang terjadi di bab ini. Ini adalah teka-teki, kalian harusnya mencoba memecahkannya, dan kalau tidak berhasil, baca saja bab selanjutnya.

*

“Itu adalah satu teka-teki paling mudah yang pernah aku dengar.”

*

Saat Harry membuka matanya di kamar laki-laki tahun pertama Ravenclaw, di pagi di hari pertamanya di Hogwarts, dia tahu ada sesuatu yang salah.

Sunyi.

Terlalu sunyi.

Oh, benar тАж . Ada Mantra Quietus di kepala ranjangnya, dikendalikan tongkat geser kecil, yang adalah alasan satu-satunya siapa pun bisa tidur di Ravenclaw.

Harry duduk dan melihat ke sekitar, mengharap melihat yang lain mulai bangunтАУ

Ruangan, kosong.

Ranjang-ranjang, berantakan dan belum dirapikan.

Matahari, datang dari sudut yang cukup tinggi.

Quieternya digeser sampai maksimal.

Dan alarm jam mekanikalnya masih bekerja, tapi alarmnya dimatikan.

Dia sudah dibiarkan untuk tidur sampai 9:52 AM, sepertinya. Terlepas dari usaha terbaiknya untuk melakukan sinkronisasi siklus tidur 26-jamnya pada kedatangannya di Hogwarts, dia sudah tak bisa tidur sampai sekitar 1 AM. Dia sudah berencana untuk bangun tidur pukul 7:00 AM bersama murid yang lain, dia bisa menahan sedikit kurang-tidur di hari pertama selama dia memperoleh suatu obat magis sebelum besok. Tapi sekarang dia sudah melewatkan sarapan. Dan kelas pertamanya di Hogwarts, Herbologi, sudah mulai satu jam dan dua puluh dua menit yang lalu.

Kemarahan perlahan, perlahan mulai muncul dalam dirinya. Oh, betapa kelakar kecil yang bagus. Matikan alarmnya. Naikkan Quieternya. Dan biarkan Tn. Harry Potter Terkenal ketinggalan kelas pertamanya, dan disalahkan karena jadi tukang tidur.

Waktu Harry menemukan siapa yang melakukan ini тАж .

Tidak, ini hanya bisa dilakukan dengan kerjasama seluruh dua belas anak lain dalam kamar Ravenclaw ini. Semuanya pasti bisa melihat bentuk badannya yang tertidur. Semuanya sudah membiarkannya tidur dan melewatkan sarapan.

Kemarahan terkuras habis, digantikan dengan kebingungan dan perasaan sangat terluka. Mereka menyukai dia. Dia pikir. Kemarin malam, dia pikir mereka menyukai dia. Kenapa тАж .

Saat Harry melangkah keluar dari ranjang, dia melihat secarik kertas menghadap keluar dari kepala ranjangnya.

Kertas itu berkata,

Teman-teman Ravenclawku,

Ini sudah jadi hari yang teramat panjang. Tolong biarkan aku lanjutkan tidur dan jangan khawatir tentang aku melewatkan sarapan. Aku belum lupa tentang kelas pertamaku.

Tertanda, Harry Potter.

Dan Harry berdiri di sana, terpaku, air beku mulai mengaliri pembuluh darahnya.

Kertas itu memakai tulisan tangannya, dengan pensil mekaniknya sendiri.

Dan dia tidak ingat pernah menulisnya.

Dan тАж Harry menyipitkan matanya melihat kertas itu. Dan kecuali dia berkhayal, kata-kata “Aku belum lupa”

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату