“Mum! Dad!”

Chapter 3: Membandingkan Realita Dan Alternatifnya

Kalau J. K. Rowling bertanya padamu tentang cerita ini, jangan bilang apa-apa.

*

“Tapi kemudian pertanyaannya adalahтАУsiapa?”

*

“Ya Tuhan,” kata penjaga bar, menatap tajam Harry, “apakah iniтАУmungkinkah ini тАУ?”

Harry bersandar pada bar Leaky Cauldron sebisanya, walau pada akhirnya hanya sampai pada sekitar ujung alisnya. Pertanyaan semacam itu pantas mendapat usaha terbaiknya.

“Apakah akuтАУmungkinkah akuтАУbisa sajaтАУkau tak pernah tahuтАУtapi kemudian pertanyaannya adalahтАУsiapa?”

“Diberkatilah jiwaku,” bisik penjaga bar tua itu. “Harry Potter тАж suatu kehormatan.”

Harry berkedip, kemudian menyambung. “Ya, anda cukup tanggap; kebanyakan orang tidak sadar secepat ituтАУ”

“Cukup,” kata Profesor McGonagall. Tangannya mengencang di pundak Harry. “Jangan mengganggunya lagi, Tom, ini hal baru untuknya.”

“Tapi itu dia?” seorang wanita tua berkata dengan gemetar. “Itu Harry Potter?” Dengan suara gemeretak, dia bangun dari kursinya.

“DorisтАУ” McGonagall memperingatkan. Tatapan tajam yang ia berikan ke seluruh ruangan sudah cukup untuk mengintimidasi siapapun.

“Aku hanya ingin menjabat tangannya,” bisik wanita itu. Dia menunduk dan menjulurkan tangan berkeriput yang Harry, kebingungan dan merasa sangat tak nyaman, dengan hati-hati jabat. Air mata mengalir dari mata wanita itu ke genggaman tangan mereka. “Cucuku adalah seorang Auror,” Bisiknya kepada Harry. “Meninggal di tujuh puluh sembilan. Terima kasih, Harry Potter, Terima kasih untukmu.”

“Kembali,” kata Harry spontan, dan kemudian ia memutar kepalanya dan memberi Profesor McGonagall suatu pandangan ketakutan, memohon.

Profesor McGonagall menghentakkan kakinya sesaat sebelum keributan terjadi. Itu menimbulkan suara yang membuat Harry mendapat rujukan baru untuk frasa ‘Crack of Doom’, dan semua orang terpaku.

“Kami terburu-buru,” kata Profesor McGonagall dengan suara yang terdengar normal, sangat normal.

Mereka meninggalkan bar tanpa masalah.

“Profesor?” Kata Harry, begitu mereka ada di luar. Dia ingin bertanya tentang apa yang terjadi, tapi anehnya dia malah menanyakan pertanyaan yang benar-benar berbeda. “Siapa pria pucat, di pojok ruangan? Pria dengan mata yang berkedut?”

“Hm?” kata Profesor McGonagall, terdengar sedikit kaget; mungkin dia juga tak menyangka akan muncul pertanyaan macam itu. “Itu tadi Profesor Quirinus Quirrell dia akan mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam tahun ini di Hogwarts.”

“Aku punya perasaan paling aneh terhadapnya тАж .” Harry menggosok dahinya. “Dan kalau aku tidak boleh menjabat tangannya.” Seperti bertemu seseorang yang suatu saat pernah menjadi kawan, dulu, sebelum semua jadi sangat buruk тАж itu bukan kenyataannya, tapi Harry tidak mampu menemukan kata yang tepat. “Dan apa itu тАж semua?”

Profesor McGonagall memberinya pandangan aneh. “Tn. Potter тАж apa kamu tahu тАж seberapa banyak yang sudah dikatakan kepadamu тАж tentang bagaimana orangtuamu meninggal?”

Harry mengembalikan tatapan tegap. “Orangtuaku masih hidup dan cukup sehat, dan mereka selalu menolak untuk membicarakan tentang bagaimana orangtua genetis-ku meninggal. Yang aku ambil kesimpulan bahwa itu tidak baik.”

“Kesetiaan yang pantas dikagumi,” kata Profesor McGonagall. Suaranya merendah. “Walaupun sedikit menyakitkan mendengarkanmu mengatakannya seperti itu. Lily dan James adalah temanku.”

Harry mengalihkan pandangan, seketika merasa malu. “Maafkan aku,” katanya dengan suara lirih. “Tapi aku punya Mum dan Dad. Dan aku tahu kalau itu hanya akan membuatku tak bahagia kalau membandingkan realita dengan тАж kesempurnaan yang kubuat sendiri dari imajinasi.”

“Itu sangatlah bijaksana,” Profesor McGonagall berkata dengan tenang. “Tapi orangtua genetis-mu meninggal dengan baik, melindungimu.”

Melindungiku?

Sesuatu yang aneh mencengkeram hati Harry. “Apa тАж yang terjadi?”

Profesor McGonagall mendesah. Tongkat sihirnya diketukkan ke dahi Harry, dan pandangannya kabur sesaat. “Sesuatu untuk menyamarkan,” katanya, “supaya hal seperti tadi tidak terjadi lagi, tidak sampai kamu siap.” Kemudian tongkat sihirnya memukul lagi, dan mengetuk tiga kali ke dinding bata тАж .

тАж yang terbuka menjadi lubang, dan melebar dan memanjang dan dan bergetar menjadi gapura besar, menampilkan deretan panjang toko-toko dengan reklame menawarkan ketel dan hati naga.

Harry tak berkedip. Ini tak seperti ada orang yang akan berubah jadi kucing.

Dan mereka berjalan maju, bersamaan, ke dalam dunia sihir.

Ada pedagang yang meneriakkan ‘Bounce Boots’ (“Dibuat dari Flubber asli!”) dan “Pisau +3! Garpu +2! Sendok dengan bonus +4!” Ada kacamata yang akan merubah apapun yang kamu lihat menjadi hijau, dan deretan kursi nyaman dengan kursi pelontar untuk situasi darurat.

Kepala Harry terus berputar, berputar seolah mencoba memutar-lepas dirinya dari leher. Ini bagai berjalan

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату