Sebagian dari otak Harry sedang berteriak dalam panik bahwa ini adalah anak yang jauh lebih tua dan lebih besar yang bisa menginjaknya rata.

Bagian lain berkata dengan bosan bahwa siapa pun yang tertangkap benar-benar menginjak Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup akan meminta suatu dunia masalah, khususnya kalau mereka adalah sekelompok Slytherin yang lebih tua dan ada tujuh Hufflepuff yang melihatnya, dan bahwa kemungkinan mereka melakukan kerusakan permanen padanya di hadapan saksi-saksi adalah mendekati nol. Satu-satunya senjata anak-anak lebih tua itu yang sebenarnya untuk melawannya adalah ketakutannya sendiri, kalau dia mengizinkan hal itu.

Kemudian Harry melihat bahwa anak yang mereka kurung adalah Neville Longbottom.

Tentu saja.

Selesai sudah. Harry telah memutuskan untuk merendah dan meminta maaf pada Neville dan itu artinya Neville adalah miliknya, berani benar mereka?

Harry mengulurkan tangan dan memegang Neville di pergelangan tangannya dan menarik dia keluar dari antara para Slytherin, anak itu tertatih kerena terkejut saat Harry menariknya keluar dan dalam gerakan yang nyaris sama mendorong dirinya masuk melalui celah yang sama.

Dan Harry berdiri di tengah-tengah para Slytherin di mana Neville tadi berdiri, memandang ke atas ke anak yang jauh lebih tua, lebih besar, dan lebih kuat.

“Halo,” kata Harry. “Aku adalah Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup.”

Ada jeda yang sedikit canggung. Tak ada yang sepertinya tahu ke arah mana percakapan ini harus berjalan.

Mata Harry jatuh ke bawah dan melihat beberapa buku dan kertas berserakan di lantai. Oh, permainan lama di mana kamu membiarkan si bocah mengambil buku-bukunya dan kemudian memukulnya dari tangan si bocah lagi. Harry tak ingat pernah menjadi objek dari permainan itu sendiri, tapi dia punya imajinasi yang baik dan imajinasinya sudah membuatnya murka. Yah, setelah situasi yang lebih besar sudah terselesaikan akan cukup mudah buat Neville untuk kembali dan mengambil barang-barangnya, asalkan para Slytherin tetap terlalu terpaku padanya untuk berpikir melakukan apa pun pada buku-buku itu.

Sayangnya gerakan matanya sudah ditangkap. “Ooh,” kata anak paling besar, “apa ‘mu mau buku-buku tuтАУ”

“Tutup mulut,” Harry berkata dingin. Jaga mereka terus tak seimbang. Jangan lakukan apa yang mereka inginkan. Jangan jatuh ke dalam pola yang membuat mereka bisa menindasmu. “Apakah ini adalah bagian dari suatu rencana luar biasa yang akan memberimu keuntungan masa depan, atau apakah ini aib tak berguna pada nama Salazar Slytherin saatтАУ”

Si anak paling besar mendorong Harry Potter dengan keras, dan dia langsung terjengkang keluar dari lingkaran para Slytherin ke atas lantai batu keras Hogwarts.

Dan para Slytherin tertawa.

Harry bangkit dalam gerakan yang dia rasakan seperti gerak lambat mengerikan. Dia belum tahu bagaimana menggunakan tongkatnya, namun tak ada alasan untuk hal itu menghentikannya, dalam keadaan ini.

“Aku ingin membayar poin sebanyak apa pun untuk menyingkirkan orang ini,” kata Harry, mengarahkan jarinya menunjuk pada Slytherin paling besar.

Kemudian Harry mengangkat tangannya yang lain, berkata “Abrakadabra,” dan menjentikkan jarinya.

Pada kata Abrakadabra dua dari para Hufflepuff menjerit, termasuk Neville, tiga Slytherin lain melompat putus asa keluar dari arah jari Harry, dan Slytherin terbesar terhuyung-huyung dengan ekspresi terkejut, suatu percikan merah tiba-tiba menghiasi wajah dan leher dan dadanya.

Harry tidak mengharapkan itu.

Perlahan, Slytherin paling besar mengangkat tangan ke arah kepalanya, dan membuka loyang cherry pie yang baru saja menyelimuti dirinya. Slytherin paling besar memegang loyang itu di tangannya untuk sesaat, memandangnya, kemudian menjatuhkannya ke lantai.

Itu mungkin bukan saat terbaik dalam dunia untuk salah satu dari para Hufflepuff untuk mulai tertawa, namun justru itulah yang dilakukan salah satu dari para Hufflepuff.

Kemudian Harry melihat catatan di bawah loyang.

“Tunggu dulu,” kata Harry, dan berlari maju untuk mengambil catatan itu. “Catatan ini untukku, kupikirтАУ”

“Kau,” si Slytherin paling besar menggeram, “kau, akan, kuтАУ”

“Lihat ini!” teriak Harry, mengayunkan catatan itu pada Slytherin yang lebih tua. “Maksudku, lihat saja ini! Bisakah kamu percaya aku di minta 30 poin untuk pengiriman dan penanganan satu pie remeh? 30 poin! Aku jadi rugi sekarang bahkan setelah menyelamatkan satu anak tak bersalah! Dan upah penyimpanan? Ongkos pengiriman? Biaya angkut jarak pendek? Bagaimana kamu bisa memperoleh biaya angkut jarak pendek untuk satu pie?”

Ada satu lagi jeda canggung itu. Harry membayangkan pikiran dan gagasan mematikan pada siapa pun Hufflepuff yang tak mampu berhenti tertawa kecil, idiot itu akan membuat dia terluka.

Harry melangkah mundur dan menatap si Slytherin dengan pandangan mematikan terbaiknya. “Sekarang pergilah atau aku akan terus membuat eksistensimu makin dan makin surreal sampai kamu pergi. Biarkan aku memperingatkanmu тАж macam-macam dengan hidupku cenderung membuat hidupmu тАж sedikit berbulu. Paham?”

Dalam satu gerakan mengerikan, si Slytherin paling besar mengayunkan tongkat sihirnya pada Harry dan dalam waktu yang sama terpukul di sisi yang lain dari kepalanya dengan pie yang lain, yang ini blueberry cerah.

Catatan di pie ini cukup besar dan jelas terbaca. “Kamu mungkin mau membaca catatan yang ada di pie itu,” Harry mengamati. “Aku pikir kali ini untukmu.”

Si Slytherin perlahan mengangkat tangan, mengambil loyang pie, membaliknya dengan suara basah yang datang dari blueberry yang jatuh ke lantai, dan membaca catatan yang berkata:

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату