“Selamat, Harry Potter, kau menang.”
Tidak ada suatu sumber tunggal, suatu penggerak pertama, tepuk tangannya dimulai semua secara serempak seperti halilintar besar.
Harry tak bisa menjaga keterkejutan dari wajahnya. Dia mengambil resiko untuk melihat ke arah teman sekelasnya, dan dia melihat wajah mereka menunjukkan bukan belas kasihan namun kekaguman. Tepuk tangan datang dari Ravenclaw dan Gryffindor dan Hufflepuff dan bahkan Slytherin, mungkin karena Draco Malfoy bertepuk tangan juga. Beberapa murid berdiri dari kursi mereka dan setengah Gryffindor berdiri di meja mereka.
Jadi Harry berdiri di situ, goyah, membiarkan rasa hormat mereka melingkupinya, merasa lebih kuat dan mungkin bahkan sedikit tersembuhkan.
Profesor Quirrell menunggu untuk tepuk tangannya mereda. Itu membutuhkan beberapa waktu.
“Terkejut, Tn. Potter?” kata Profesor Quirrell. Suaranya terdengar terhibur. “Kau baru saja mengetahui bahwa dunia nyata tak selalu bekerja seperti mimpi buruk terburukmu. Ya, kalau kau adalah bocah malang tak dikenal yang dianiaya, maka mereka mungkin menghormatimu lebih sedikit setelahnya, mengasihanimu bahkan waktu mereka menghiburmu dari tempat mereka yang lebih mulia. Itu adalah sifat manusia, aku takutnya. Tapi kau mereka sudah tahu sebagai figur kuasa. Dan mereka melihatmu menghadapi ketakutanmu dan terus menghadapinya, walaupun kau bisa melangkah pergi kapan pun. Apakah kau meremehkan aku ketika kukatakan kalau aku dengan sengaja menahan diludahi?”
Harry merasakan sensasi terbakar di tenggorokan dan dengan panik menahannya. Dia tidak cukup mempercayai rasa hormat ajaib ini untuk mulai menangis lagi di hadapannya.
“Pencapaian luar biasamu dalam kelasku layak mendapat hadiah luar biasa, Harry Potter. Tolong terima bersama pujianku mewakili Asramaku, dan ingat mulai dari hari ini bahwa tak semua Slytherin itu sama. Ada Slytherin, dan kemudian ada Slytherin.” Profesor Quirrell tersenyum cukup lebar saat dia mengatakan ini. “Lima puluh satu poin untuk Ravenclaw.”
Ada jeda terkejut dan kemudian kekacauan terlepas di antara para murid Ravenclaw, lolongan dan siulan dan sorakan.
(Dan di saat yang sama Harry merasakan sesuatu yang salah tentang itu, Profesor McGonagall memang benar, harusnya ada suatu konsekuensi, harusnya ada biaya dan harga yang harus dibayar, kau tak bisa begitu saja meletakkan semua kembali ke tempat semua seperti iniтАУ)
Namun Harry melihat wajah-wajah gembira di Ravenclaw dan tahu dia tak mungkin mengatakan tidak.
Otaknya membuat satu usulan. Itu adalah usulan yang bagus. Harry bahkan tak percaya otaknya masih terus menjaganya tetap tegak, jangankan membuat satu usulan bagus.
“Profesor Quirrell,” kata Harry, sejelas mungkin melalui tenggorokannya yang terbakar. “Kau adalah benar- benar teladan untuk tiap anggota dari Asramamu, dan aku pikir kau pastilah apa yang Salazar Slytherin pikirkan ketika dia membantu mendirikan Hogwarts. Aku berterima kasih padamu dan Asramamu,” Draco mengangguk sedikit dan perlahan memutar jarinya, lanjutkan, “dan aku pikir perlu ada tiga sorakan untuk Slytherin. Bersamaku, semuamya?” Harry berhenti. “Huzzah!” Hanya beberapa orang yang berhasil bergabung di usaha pertama. “Huzzah!” Kali ini kebanyakan Ravenclaw ikut bersama. “Huzzah!” Itu nyaris seluruh Ravenclaw, beberapa Hufflepuff dan sekitar satu per empat dari Gryffindor.
Tangan Draco bergerak berubah ke dalam gerakan mengangkat jempol, kecil, cepat.
Kebanyakan dari Slytherin memiliki ekspresi terkejut. Beberapa memandang ke arah Profesor Quirrell bertanya-tanya. Blaise Zabini melihat ke arah Harry dengan ekspresi menimbang, penasaran.
Profesor Quirrell menunduk. “Terima kasih, Harry Potter,” katanya, masih dengan senyum lebar. Dia berbalik menghadap kelas. “Sekarang, percaya atau tidak, kita masih memiliki setengah jam tersisa dalam sesi ini, dan itu cukup untuk memperkenalkan Perisai Sederhana. Tn. Potter, tentu saja, pergi dan menikmati waktu istirahat yang sudah diperolehnya.”
“Aku bisaтАУ”
“Idiot,” kata Profesor Quirrell dengan penuh kasih. Kelas sudah mulai tertawa. “Teman sekelasmu bisa mengajarimu setelahnya, atau aku akan mengajarimu sendiri kalau memang perlu. Tapi sekarang, kau akan pergi melalui pintu ketiga dari kanan di belakang panggung, di mana kamu akan temukan satu ranjang, bermacam- macam cemilan yang luar biasa enak, dan beberapa bacaan sangat ringan dari perpustakaan Hogwarts. Kau tak boleh membawa apa pun, khususnya tidak buku pelajaranmu. Sekarang pergi.”
Harry pergi.
Hal yang bisa dihancurkan oleh Rowling harus dihancurkan.
Harry memandang ke atas pada langit-langit kelabu di dalam ruangan kecil, dari tempatnya berbaring di atas kasur ringan namun juga lembut yang ditempatkan di sana. Dia sudah memakan cukup banyak makanan ringan Profesor QuirrellтАУpermen renyah dari cokelat dan bahan lain, ditaburi dengan percikan berkilau dan dihiasi perhiasan gula kecil, terlihat sangat mahal dan terbukti, memang benar, terasa cukup enak. Harry tak merasakan sedikit pun perasaan bersalah tentangnya juga, ini dia sudah menangkan.
Dia tak mencoba untuk tidur. Harry punya perasaan kalau dia tak akan menyukai apa yang terjadi ketika dia menutup matanya.
Dia tak mencoba untuk membaca. Dia tak akan bisa fokus.
Lucu bagaimana otak Harry sepertinya terus bekerja dan bekerja, tak pernah berhenti tak peduli seberapa lelah otak itu. Otaknya jadi makin bodoh tapi menolak untuk dimatikan.
Namun memang ada, memang benar dan nyata-nyata ada satu perasaan kemenangan.
Program Anti-Pangeran-Kegelapan-Harry, +1 bahkan tak bisa memulai untuk melingkupinya. Harry ingin tahu apa yang akan Topi Seleksi katakan sekarang, jika dia bisa menaruhnya di kepalanya.
Tak heran Profesor Quirrell menuduh Harry melangkah ke jalan Pangeran Kegelapan. Harry memang lamban dalam penyerapan, dia harusnya sudah melihat paralelnya seketika itu jugaтАУ