sudah mengecil jadi bisikan yang sekarang menghilang ke dalam kesunyian total.

2:46 pm.

Tekanan udaranya sudah tak tertahankan. Kalau itu adalah orang lain, siapapun itu, kekalahan orang itu akan sudah jadi kesimpulan yang jelas.

Namun ini adalah Harry Potter, dan kau tak bisa mencoret kemungkinan kalau dia akan, suatu saat di beberapa detik selanjutnya, mengangkat tangan dan menjentikkan jarinya.

Dengan kengerian seketika dia sadar bagaimana Harry Potter mungkin bisa melakukan hal itu. Itu akan seperti dia yang ternyata sudah menyelesaikan membaca setengah bagian kedua dari buku itu тАж .

Pandangan Hermione mulai mengabur. Dia mencoba membuat dirinya sendiri bernapas, dan mendapati kalau dia benar-benar tak bisa.

Tinggal sepuluh detik, dan dia masih belum mengangkat tangannya.

Lima detik lagi.

2:47 pm.

Harry Potter dengan hati-hati menempatkan pembatas ke dalam bukunya, menutupnya, dan menyingkirkannya.

“Aku ingin memperingatkan untuk kepentingan kelanjutan,” kata si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup dalam suara jelas, “kalau aku hanya perlu menyelesaikan setengah buku lagi, dan aku menjumpai sejumlah penundaan tak terdugaтАУ”

“Kau kalah!” jerit Hermione. “Kau memang! Kau kalah dalam kontes kita!”

Ada hela napas bersamaan saat semua orang mulai bernapas lagi.

Harry Potter memberinya Pandangan Api Membara, tapi Hermione sedang melayang dalam lingkaran cahaya putih murni dan tak ada satu hal pun yang bisa menyentuhnya.

“Apa kau sadar minggu macam apa yang kualami?” kata Harry Potter. “Makhluk lebih lemah lain akan kesulitan untuk membaca delapan buku Dr. Seuss!”

“Kau yang membuat batasan waktu.”

Pandangan Api Membara Harry bertambah panas. “Aku tak punya cara logis untuk mengetahui kalau aku harus menyelamatkan seluruh sekolah dari Profesor Snape, atau dipukuli di kelas Pertahanan, dan kalau aku katakan kepadamu bagaimana aku kehilangan seluruh waktu antara 5 pm dan makan malam di hari Kamis kau akan berpikir kalau aku gilaтАУ”

“Awww, kedengarannya seperti seseorang termakan kekeliruan perencanaan.”

Keterkejutan murni tampak di wajah Harry Potter.

“Oh itu mengingatkanku, aku sudah menyelesaikan membaca tumpukan pertama buku-buku yang kau pinjamkan padaku,” kata Hermione dalam wajah tak bersalah terbaiknya. Beberapa dari tumpukan itu merupakan buku berat, juga. Dia penasaran berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk selesai membacanya.

“Suatu hari,” kata si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup, “ketika keturunan jauh Homo sapiens melihat lagi ke belakang ke sejarah galaksi dan bertanya-tanya bagaimana bisa semuanya berakhir sebegitu buruk, mereka akan menyimpulkan kalau kesalahan awalnya adalah ketika seseorang mengajari Hermione Granger bagaimana caranya membaca.”

“Tapi kau tetap kalah,” kata Hermione. Dia menempatkan tangan ke dagunya dan terlihat merenung. “Sekarang apa tepatnya yang harus diambil dari kekalahanmu, aku penasaran?”

“Apa?”

“Kau kalah taruhan,” Hermione menjelaskan, “jadi kau harus membayar denda.”

“Aku tak ingat menyetujui hal semacam itu!”

“Benarkah?” kata Hermione Granger. Dia meletakkan pandangan merenung di wajahnya. Kemudian, seolah- olah gagasan itu baru saja terpikir olehnya, “Kita akan mengambil suara, kalau begitu. Semua di Ravenclaw yang merasa kalau Harry Potter harus membayar, angkat tangan kalian!”

“Apa?” jerit Harry Potter lagi.

Dia berbalik dan melihat kalau dia dikelilingi lautan tangan yang terangkat.

Dan kalau Harry Potter melihat lebih cermat, dia akan memperhatikan kalau kebanyakan penonton sepertinya adalah gadis-gadis dan seluruh wanita di ruangan itu mengangkat tangan mereka.

“Stop!” teriak Harry Potter. “Kalian tak tahu apa yang akan dia minta! Tidakkah kalian sadar apa yang sedang dia lakukan? Dia memaksa kalian membuat komitmen lebih dulu, dan kemudian tekanan dari konsistensi akan membuat kalian menyetujui apa pun yang dia minta setelahnya!”

“Jangan khawatir,” kata prefek Penelope Clearwater. “Kalau dia meminta sesuatu yang tak masuk akal, kami bisa tinggal merubah pikiran kami. Benar, semuanya?”

Dan kemudian ada anggukan bersemangat dari seluruh gadis-gadis yang sudah Penelope Clearwater beri tahu tentang rencana Hermione.

*

Sosok sunyi dengan tenang menyelinap melewati aula dingin dalam dungeon Hogwarts. Dia harusnya hadir di ruang tertentu pada pukul 6:00 pm untuk bertemu seseorang, dan jika memungkinkan memang lebih baik untuk tiba lebih awal, demi menunjukkan rasa hormat.

Tapi ketika tangannya memutar kenop pintu dan membukanya masuk dalam ruang kelas gelap, sunyi, tak terpakai, sudah ada siluet berdiri di tengah-tengah barisan meja tua berdebu. Satu siluet yang memegang tongkat kecil bercahaya hijau, melemparkan cahaya pucat yang bahkan tidak sampai menerangi dia yang memegangnya, jangankan ruangan sekitar.

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату