“Benar,” kata Severus Snape, dan mengatakan pada Harry kapan dan di mana para Gryffindor akan merencanakan permainan kecil mereka selanjutnya.

*

Ada sebuah lorong utama yang melintas di tengah-tengah lantai dua Hogwarts di poros utara-selatan, dan di dekat bagian tengah dari lorong ada sebuah bukaan menuju koridor pendek yang terus beberapa belas langkah sebelum berbalik pada sudut kanan, membentuk suatu huruf L, dan kemudian terus beberapa belas langkah lagi sebelum itu berakhir pada suatu jendela terang, lebar, menghadap keluar dari tiga tingkat pada sedikit gerimis yang terjatuh ke halaman timur Hogwarts. Berdiri di jendela kamu tak bisa mendengar lorong utamanya, dan tak ada orang di lorong itu yang bisa mendengar apa pun yang terjadi di jendela. Jika kau pikir ada sesuatu yang janggal tentang ini, kau belum ada di Hogwarts cukup lama.

Empat bocah dalam jubah berpotongan merah tertawa, dan seorang bocah dalam jubah berpotongan hijau menjerit dan menggapai dengan panik pada ujung jendela yang terbuka dengan tangannya, saat keempat bocah seolah-olah akan mendorongnya keluar. Itu hanya gurauan, tentu saja, dan lagipula, jatuh dari ketinggian itu tak akan membunuh seorang penyihir. Semuanya menyenangkan. Jika kau pikir ada sesuatu yang janggal tentang iniтАУ

“Apa yang kalian lakukan?” kata suara bocah keenam.

Keempat bocah dalam jubah berpotongan merah berputar dengan awalan tiba-tiba, dan si bocah dalam jubah bepotongan hijau dengan panik mendorong dirinya sendiri dari jendela dan terjatuh di lantai, wajah tercoreng air mata.

“Oh,” ujar yang paling tampan dari para bocah dalam jubah berpotongan merah, terdengar lega, “ternyata kamu. Hey, Lessy, kau tahu siapa ini?”

Tak ada jawaban apa pun dari bocah di lantai, yang mencoba mengendalikan isakannya, dan si bocah dalam jubah berpotongan merah mengayunkan kakinya untuk menendangтАУ

“Hentikan!” teriak si bocah keenam.

Si bocah dalam jubah berpotongan merah goyah saat dia membatalkan tendangannya. “Um,” katanya, “apa kau tahu siapa ini?”

Suara bernapas si bocah keenam terdengar aneh. “Lesath Lestrange,” katanya, napasnya datang dalam hembusan pendek, “dan dia tak melakukan apa pun pada orangtuaku, dia hanya berumur lima tahun.”

*

Neville Longbottom memandang ke arah para penindas tahun kelima yang besar di depannya, mencoba sangat keras untuk mengendalikan gemetarnya.

Dia harusnya mengatakan tidak pada Harry Potter.

“Kenapa kau membelanya?” kata si tampan, perlahan, terdengar bingung dengan pertanda pertama atas serangan. “Dia adalah seorang Slytherin. Dan seorang Lestrange.”

“Dia adalah seorang bocah yang kehilangan orangtuanya,” kata Neville Longbottom. “Aku tahu bagaimana itu.” Dia tak tahu dari mana kata-kata itu keluar. Itu terdengar terlalu keren, seperti sesuatu yang Harry Potter akan katakan.

Gemetarannya masih berlangsung, meski begitu.

“Kau pikir dirimu itu siapa?” kata si tampan, mulai terdengar marah.

Aku adalah Neville keturunan Keluarga Longbottom yang Terhormat dan Paling TuaтАУ

Neville tak bisa mengatakannya.

“Aku pikir dia adalah seorang pengkhianat,” kata salah satu dari Gryffindor lain, dan ada sensasi tenggelam tiba-tiba di perut Neville.

Dia mengetahuinya, dia sudah mengetahuinya. Harry Potter memang salah. Penindas tidak akan berhenti hanya karena Neville Longbottom menyuruh mereka berhenti.

Si tampan mengambil satu langkah ke depan, dan tiga lainnya mengikuti.

“Jadi seperti itukah keadaannya untukmu,” kata Neville, kagum atas betapa stabil suaranya. “Tidak peduli untukmu apakah itu Lesath Lestrange atau Neville Longbottom.”

Lesath Lestrange melepaskan hembusan napas tiba-tiba, dari tempatnya berbaring di lantai.

“Kejahatan adalah kejahatan,” bentak bocah yang sama yang berbicara sebelumnya, “dan jika kau berteman dengan kejahatan, kau jahat juga.”

Keempatnya mengambil langkah maju lain.

Lesath bangkit, goyah, berdiri. Wajahnya kelabu, dan dia mengambil beberapa langkah maju, dan bersandar pada dinding, dan tidak mengatakan apa pun. Matanya terpaku pada belokan di lorong, jalan keluar.

“Teman,” kata Neville. Sekarang suaranya naik sedikit dalam nada. “Ya, aku punya teman. Salah satu dari mereka adalah si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup.”

Beberapa dari para Gryffindor terlihat seketika cemas. Si tampan tidak bergeming. “Harry Potter tidak di sini,” katanya, suaranya keras, “dan jika dia memang di sini, aku tidak berpikir dia ingin melihat seorang Longbottom membela seorang Lestrange.”

Dan para Gryffindor mengambil langkah maju lagi, dan di belakang mereka, Lesath merayap sepanjang dinding, menunggu kesempatannya.

Neville menelan, dan mengangkat tangan kanannya dengan ibu jari dan telunjuknya saling menekan.

Dia menutup matanya, karena Harry Potter sudah membuatnya berjanji untuk tak mengintip.

Jika ini tak berhasil, dia tak akan pernah mempercayai siapapun lagi.

Suaranya tak terduga keluar dengan jelas, mengingat.

Добавить отзыв
ВСЕ ОТЗЫВЫ О КНИГЕ В ИЗБРАННОЕ

0

Вы можете отметить интересные вам фрагменты текста, которые будут доступны по уникальной ссылке в адресной строке браузера.

Отметить Добавить цитату