“Harry James Potter-Evans-Verres. Harry James Potter-Evans-Verres. Harry James Potter-Evans-Verres. Dengan hutang yang kau miliki padaku dan kekuatan namamu yang sejati aku memanggilmu, aku membukakan jalan untukmu, aku memanggil atasmu untuk memunculkan dirimu di hadapanku.”
Neville menjentikkan jarinya.
Dan kemudian Neville membuka matanya.
Lesath Lestrange menatapnya.
Si keempat Gryffindor menatapnya.
Si tampan mulai tertawa kecil, dan itu memulai ketiga orang lainnya.
“Apakah Harry Potter akan muncul dari belokan atau apa?” kata si tampan. “Aw. Kelihatannya kau sudah diabaikan.”
Si tampan mengambil satu langkah maju mengancam menuju Neville.
Ketiga lainnya mengikuti sejalan.
“Ahem,” kata Harry Potter dari belakang mereka, bersandar pada dinding di jendela, di bagian ujung lorong, di mana tak ada seorang pun bisa sampai ke tempat itu tanpa terlihat.
Jika menyaksikan orang menjerit selalu terasa sedemikian menyenangkan, Neville bisa sedikit banyak memahami kenapa orang-orang menjadi penindas.
Harry Potter mengintai maju, menempatkan dirinya di antara Lesath Lestrange dan lainnya. Dia menyapukan pandangan dingin melewati para bocah dalam jubah berpotongan merah, dan kemudian matanya berhenti pada si tampan, si biang keladi. “Tn. Carl Sloper,” kata Harry Potter. “Aku percaya aku sudah memahami situasi ini sepenuhnya. Jika Lesath Lestrange sendiri pernah melakukan satu kejahatan, selain dari dilahirkan dari orangtua yang salah, faktanya tidak diketahui oleh anda. Jika aku salah dalam hal ini, Tn. Carl Sloper, aku sarankan anda memberitahuku secepatnya.”
Neville melihat ketakuatan dan kekaguman di wajah para bocah lainnya. Dia merasakannya sendiri. Harry sudah mengatakan kalau semuanya adalah suatu trik, tapi bagaimana bisa?
“Tapi dia seorang Lestrange,” kata si biang keladi.
“Dia adalah seorang anak laki-laki yang kehilangan orangtuanya,” kata Harry Potter, suaranya bertambah lebih dingin lagi.
Kali ini ketiga Gryffindor lainnya tersentak.
“Jadi,” Harry Potter berkata. “Kamu melihat kalau Neville tak ingin kamu menyiksa seorang anak tak bersalah atas nama Longbottom. Ini tak berhasil menggerakkanmu. Jika aku mengatakan padamu kalau si Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup juga berpikir kalau kamu salah, bahwa apa yang kamu lakukan hari ini adalah kesalahan besar, apakah itu akan membuat perbedaan?”
Si biang keladi mengambil satu langkah ke arah Harry.
Yang lainnya tidak mengikutinya.
“Carl,” kata salah satu dari mereka, menelan. “Mungkin kita harus pergi.”
“Mereka berkata kalau kau akan menjadi Pangeran Kegelapan selanjutnya,” kata si biang keladi, menatap Harry.
Satu seringai melintasi wajah Harry Potter. “Mereka juga berkata kalau aku diam-diam dijodohkan dengan Ginevra Weasley dan ada satu ramalan tentang kita menaklukkan Perancis.” Senyumannya memudar. “Karena kau bersikeras untuk memaksakan masalahnya, Tn. Carl Sloper, biarkan aku menjelaskan. Biarkan Lesath sendiri. Aku tahu kalau kamu tidak.”
“Jadi Lessy sudah mengadu padamu,” kata si biang keladi dengan dingin.
“Tentu,” kata Harry Potter kering, “dan dia juga mengatakan padaku apa yang kau lakukan hari ini setelah kau meninggalkan kelas Mantra, di tempat sepi terpencil di mana tak ada yang bisa melihatmu, dengan gadis Hufflepuff tertentu yang mengenakan pita putih di rambutnyaтАУ”
Rahang si biang keladi terjatuh dalam keterkejutan.
“Eep,” kata salah satu dari Gryffindor dalam suara bernada tinggi, dan berputar pada tumitnya dan berlari melewati tikungan. Langkah kakinya dengan cepat berderap menjauh dan memudar.
Dan kemudian mereka berenam.
“Ah,” kata Harry Potter, “pergi sudah seorang pria muda yang sedikit cerdas. Kalian yang lain bisa berdiri untuk belajar dari contoh Bertram Kirke, sebelum kalian mendapat, kita sebut saja, masalah.”
“Apakah kau mengancam untuk mengadukan kami?” kata si Gryffindor tampan, suaranya mencoba jadi marah, dan cukup goyah. “Hal-hal buruk terjadi pada para pengadu.”
Dua Gryffindor lainnya mulai bergerak mundur perlahan.
Harry Potter mulai tertawa. “Oh, kau tidak baru saja mengatakan itu. Apakah kau benar-benar mencoba mengintimidasiku? Aku? Sekarang jujur saja, apa kau pikir kau lebih menakutkan dari Peregrine Derrick, Severus Snape atau untuk masalah itu Kau-Tahu-Siapa?”
Bahkan si biang keladi tersentak karena itu.
Harry Potter mengangkat tangannya, jari-jari siap, dan ketiga Gryffindor melompat mundur, dan salah satu dari mereka menyembur “JanganтАУ!”
“Lihat,” kata Harry Potter, “ini adalah di mana aku menjentikkan jariku dan kalian menjadi bagian dari satu cerita yang menggelikan yang akan diceritakan dengan tawa gugup pada makan malam hari ini. Tapi sebenarnya, orang-orang yang kupercaya terus mengatakan padaku untuk jangan melakukan itu. Profesor McGonagall mengatakan padaku kalau aku mengambil jalan keluar mudah atas semuanya dan Profesor Quirrell berkata kalau aku perlu belajar bagaimana kalah. Jadi kau ingat cerita itu di mana aku membiarkan diriku dipukuli oleh beberapa